“Jabatan menjadi berhala, ketika penguasa lebih sayang dukunnya. Jabatan sudah di depan mata, gunakanlah atau segera putuskanlah.”
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]ampai waktu terakhir, Prabowo Subianto masih begitu enggan menyatakan kesediaannya untuk maju dalam kontestasi politik 2019.
Padahal lagi dan lagi, Partai Gerindra dengan sangat lantang ingin menyatakan Prabowo Presiden 2019. Dulu Prabowo lantang, kok sekarang engga sih? Melempem nih nyalinya, hadeuuuhhh.
Takut kalah apa takut menang sih? Emang apalagi yang akan dipertimbangkan sampe segitunya Prabowo harus mikir keras, weleeeh weleeeh. Kemaren sudah menghilang, katanya sedang merenung, kok malah ga kelar – kelar ya, ampyuunnn.
Kalau malu – malu kucing begini nanti dikatain sama rakyat, etttdahhh, ini Prabowo jadi engga sih, masa pemimpin plin-plan begitu. Nah loh, kalau rakyat mikirnya gitu gimana? Gembos dong suara jadinya kalau gitu, weleeeh weleeeh.
Inget sama sejarah dong, dulu pas Jusuf Kalla selesai di periode pertama tahun 2009, JK malu – malu kucing mau mencalonkan diri sebagai calon Presiden, padahal JK waktu itu Ketua Umum Partai Golkar. Modal awal cukuplah, uhuuukkk uhuuukkk.
Apa sulitnya coba? Apalagi JK waktu itu posisinya Wakil Presiden dan mau naik tahta, tapi ada miripnya lah sama Prabowo sekarang, jadi pucuk pimpinan partai. Prabowo mau tahu nasib JK gara-gara malu – malu kucing begitu? Tumbang! Ahhh syudahhhlah.
Nah ini, kader – kader udah pada dukung dan secara kepartaian juga rasanya pengen dukung, tapi tinggal kesediaannya doang nih. Prabowo, maukah kau jadi Presiden? Masa harus dibilangin begitu dulu, heuuuhhh.
Weeeiittsss, tapi masih mungkin ga ya keyakinan Prabowo kembali? Apa takut kebanyakan jabatan jadi pusing? Apa logistik menipis?
Logistik sih tinggal diambil dari tabungan Sandiaga aja, aman terkendali sudah, weleeeh weleeeh, ga usah dibuat pusing.
Tapi kalau jabatan mending lepas aja deh dari Ketua Umum Partai Gerindra dan kasih aja ke Sandiaga Uno, itung – itung hadiah untuk si “anak kesayangan” yang sukses balikin kejayaan Partai Gerindra, wedeeewww.
Tapi kalau Sandiaga jadi Ketua Umum harus nurut ya, biar kayak dulu, Sandiaga juga kan nurut dan rela jadi nomor dua di Pilkada DKI. Mau ga mau harus nurut, kalau engga ya tinggal pecat Prabowo aja.
Makanya mending tuker jabatan aja deh, Sandi kan udah lantang tuh pengen Prabowo jadi Calon Presiden di 2019, makanya dorong terus jangan dikasih ampun, weleeeh weleeeh. (Z19)