Site icon PinterPolitik.com

Sandi Pejabat Anti Hujan?

Sandi Pejabat Anti Hujan?

Sandiaga Salahuddin Uno, wakil Gubernur DKI Jakarta. (Foto: Rmol.co)

“Hujan tahu kapan harus membasahi kota ini. Hujan juga tahu kapan harus berhenti.”


PinterPolitik.com

[dropcap]H[/dropcap]ujan akan mendatangkan berkah dan sekaligus berpotensi menghadirkan tamu tak diundang, tamu itu adalah banjir.

Apalagi di DKI Jakarta yang sudah mendaftarkan dirinya untuk berlangganan banjir.

Weleeeeh weleeeeh, hujan dengan intensitas tinggi, sampah menggunung, pengelolaan saluran air yang semrawut. Setidaknya hal itu yang menjadi sumber utama datangnya banjir.

Bisakah Jakarta bebas banjir? Bisa lah, karena tidak ada yang mustahil, asal…

Pemimpinnya serius mencari solusi paling tepat dan relevan dengan melihat kondisi objektif di DKI Jakarta.

Tapi fakta kan berbicara lain, justru pemimpinnya kini lebih suka membuat dagelan tentang kondisi Jakarta, apalagi tentang hujan di Jakarta.

Dengan lantangnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan tak takut hujan. Seberani apa sih? Weeeww!

Bila hujan adalah sumber awal datangnya banjir, kok yang muncul malah sesumbar sih, dengan lantangnya ia bersikap dengan mengatakan tak takut hujan. Hmmm, jangan nantangin hujan gitu ah, kualat nanti weleeeeh weleeeeh.

Jangan takut sih jangan takut, tapi solusinya apa? Jangan hanya bilang ga takut, lantas apa pentingnya Wagub DKI itu takut atau tidak.

Kalau hujan udah turun di saluran air, seharusnya ngalir tanpa hambatan. Eh kalau malah mandeg gara-gara sampah, kan bisa berakibat banjir. Masa mau begini terus sih, melihat Jakarta sebagai Kota spesialis banjir. Malu!

Kata Sandi sih, jangan gentar dengan air hujan, tapi selama hujan yang hanya turun itu air, Sandi masih berani. Tapi, gimana coba kalau hujan batu? Masih beranikah Sandi? Weleeeeh weleeeeh, Pasti kabur dia wkwkwk.

Baru dikasih hujan batu aja kabur, weleeeeh weeleeeeh. Jangan lupa juga loh, hujan air seperti biasa itu bisa menjadi pemantik lahirnya hujan batu juga loh. Ya karena biasanya kalau demonstrasi yang berujung ricuh, secara otomatis batu akan melayang seperti hujan. Biasanya loh, weleeeeh weleeeeh.

Serba serbi hujan. Kalau hujan air biasa Sandi menjadi pemberani, tapi kalau hujan batu Sandi pasti kabur lari terbirit-birit.

Cuma kalau hujan kritik, kira-kira Sandi takut atau beran ya? (Z19)

Exit mobile version