“Libur telah tiba, libur telah tiba. Hore, hore, hore. Simpanlah tas dan bukumu, lupakan keluh kesahmu. Libur telah tiba, libur telah tiba, hatiku gembira!”
PinterPolitik.com
[dropcap]W[/dropcap]akil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno segera melakukan lawatan ke Tokyo, Jepang. Agendanya untuk melihat dan belajar bagaimana Tokyo melakukan persiapan sebagai tuan rumah Olimpiade 2020.
Berhubung Jakarta juga akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018, Sandi akan banyak belajar di Tokyo tentang bagaimana pengelolaan dan penyesuaian Pemerintah Provinsi terkait penyelenggaraan Asian Games.
Tapi yang menarik, di Tokyo, Sandi ingin belajar bagaimana cara meliburkan anak sekolah saat perhelatan Asian Games dimulai. Horeee, horeee, horeeee.
Katanya sih, saat libur para anak sekolah diarahkan untuk melihat perayaan Asian Games sebagai sarana edukasi, weleeeeh weleeeeh. Kalau saat Asian Games digelar, tapi anak sekolah ga datang ke Asian Games gimana? Weleeeh weeleeeh.
Cara meliburkan sekolah aja belajarnya sampai ke Tokyo, ahhhh syuudaaahhhlah. Etttt, mungkin juga dalam melakukan lawatannya ke luar negeri, Sandi ingin mencoba apakah betul tidak sih besaran dana operasional kunjungan itu nominalnya sampai tiga kali lebih besar dibandingkan nominal nasional, weleeeeh weleeeeh.
Gimana betul tidak pak nominal uang jajannya tiga kali lebih besar dari tingkat nasional? Weeedeeewwww. Waduh bukan hanya anak sekolah yang diliburkan, para pekerja pun akan diliburkan? Etttt, para pengusaha ga pada protes emang kalau gitu? Weleeeeh weleeeh.
Memang apa bedanya sih kalau saat perayaan Asian Games itu pelajar dan pekerja di wilayah Jakarta tetap masuk seperti biasa? Apa pertimbangannya sehingga harus diliburkan, weleeeeh weleeeeh.
Selain itu, apa lagi yang hendak dipelajari Sandi dari lawatannya ke Tokyo? Apakah Sandi ingin Jakarta juga menjadi seperti Tokyo, negara modern yang tetap tak meninggalkan budaya aslinya?
Sandi memang punya ide apa untuk memasukkan budaya betawi untuk mewarnai perayaan Asian Games di Jakarta? Jangan hanya fokus untuk meliburkan pelajar dan pekerja saja dong, kiranya budaya betawi mana yang akan menjadi sentuhan warna di perhelatan Asian Games 2018?
Coba mumpung mau ke Tokyo, inilah saatnya Sandi harus mengeluarkan keahliannya sebagai spesialis jiplak – menjiplak, weleeeh weeeleeeh. (Z19)