“Politisi juga mausia yang tak luput dari dosa! Tapi politisi juga jangan kayak keledai yang selalu luput dan akhirnya masuk ke lubang yang sama!”
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]andiaga Uno kembali memberi penilaian bak komentator sepakbola terhadap langkah kepala daerah yang mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Mungkin kayak gini kali ya kalau doi jadi komentator: “Umpan membelah lautan pemirsa, tega tega tega tega, dan jebreetttttt! Ah, sayang sekali tendangannya melambung jauh bersama mimpi.” Wkkwkwkwkwk.
Hmm, tapi soal kepala daerah itu, apa mungkin ini sebuah pertanda kalau Sandi punya penyakit pikun? Atau ini sebuah pertanda Sandi pusing kalah dukungan di daerah-daerah?
Intinya gengs, menurut Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate, pernyataan Sandi itu merupakan kritik terhadap diri sendiri. Sebab, saat Sandi masih menjabat wakil gubernur DKI Jakarta, Sandi juga melakukan kampanye untuk Pilpres 2019. Ah masa sih bang? Weleh-weleh.
Emang ada buktinya ya kalau Sandi pernah berniat untuk mengampanyekan Prabowo? Hmmm, oh iya, tapi kalau diingat-ingat benar juga sih gengs. Dulu kan Sandi pernah bilang kayak gini ya: Share on X“Saya siap membantu tim Pilpres 2019 bagi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, selama kegiatan kampanye tidak berbenturan dengan tugas di DKI Jakarta. Tidak perlu ambil cuti karena tidak akan mengganggu tugas di DKI, intinya harus fokus terhadap mandat di DKI.”
Uppss, lupa naruh cermin di mana ya bang? Hahaha. Kritik sih boleh aja ya gengs, yang penting ada landasan hukumnya dan ada past experience-nya. Kalau Sandi dulu tidak pernah kampanye untuk Pilpres sih gapapa ya kritik kepala daerah. Lah ini, Sandi jadi berasa ngomong depan cermin kan? Hahaha.
Nah, mengetahui hal ini, Johnny langsung mempertanyakan, kenapa yak kok Sandi tiba-tiba mengkritik kepala daerah yang mendukung Jokowi-Ma’ruf? Apa karena doi kurang dukungan dari kepala daerah jadi nyanyi begitu? Kalau merdu sih enggak apa-apa, lah ini suarannya kayak Giant tokoh kartun di serial Doraemon. Wkwkwk.
Gimana nih menurut kalian gengs? Sandi kritik gitu karena lagi pikun atau Sandi kritik gitu karena deg-degan kalah dukungan dari kepala daerah?
Klaim Johnny sih, dukungan kepala daerah terhadap Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019 merupakan bagian dari kekuatan partai yang ada di daerah untuk bersama-sama memenangkan pasangan petahana.
Tapi apa yang dibilang Johnny enggak bertentangan nih sama yang diminta Jusuf Kalla? JK kan pernah bilang kepala daerah seharusnya netral, fokus membangun daerah, bukan malah ikut sibuk urus kampanye. Hmmm, jadi bingung kan mana yang bener? Weleh-weleh. (G35)