HomeCelotehSandi Kampanye #2019DemokrasiSejuk

Sandi Kampanye #2019DemokrasiSejuk

“Karakter itu seperti pohon dan reputasi seperti bayangannya. Bayangan adalah apa yang kita pikirkan tentangnya, dan pohon adalah apa yang nyata.” ~Abraham Lincoln


PinterPolitik.com

[dropcap]W[/dropcap]aktu itu ku sempat galau gulana, melihat kondisi bangsa yang terpecah belah hanya karena pagar. Mending pagarnya pagar beneran, ini cuma tanda pagar. Astaga, tanda pagar kalau dijual di pasar juga nggak ada nilainya. Ishh… ishh… ishh…

Tapi emang bener deh, tanda pagar kalau disandingkan dengan kata-kata bermakna kontroversial cukup membahayakan. Bisa bikin perang, perang pikiran, perang pendapat, sampai perang bakar-bakaran ban. Ajaib bukan? Sampai-sampai Majelis Ulama Indonesia (MUI) merasa resah dan mengatakan kalau perang tagar (tanda pagar) itu lebih banyak mudaratnya, lebih banyak dampak negatifnya.

Untunglah, makin hari mulai muncul beberapa tagar baru yang cukup meneduhkan. Walau, ya… nggak sepopuler tagar yang memicu pemulangan Neno Warisman beberapa waktu lalu. Tapi, setidaknya ada secercah harapan, bahwa masih ada masyarakat yang menginginkan perdamaian di tengah suasana politik yang memanas.

Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno misalnya, didampingi politikus PAN Eggi Sudjana menghadiri acara diskusi publik sekaligus sosialisasi #2019DemokrasiSejuk di aula Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.

Memilih pemimpin itu pakai hati nurani, jangan pakai otot. Oke gaes? Share on X

Sandi meminta rakyat untuk melihat realita yang telah dibangun oleh pemerintah saat ini. Menurutnya, sebagai rakyat kita nggak usah terlalu mengkritisi. Tapi cukup melihat kenyataan. Emmm, terus tahun depan ganti presiden gitu ya? Ehhhh….

Ya, intinya kalau kenyataannya nggak sesuai harapan tinggal ganti presiden. Tapi ya tetap harus mengutamakan demokrasi yang sejuk. Sandi meminta masyarakat untuk menggunakan hak suara dan memilih paslon sesuai dengan hati nurani.

Siap deh kalau gitu. Aku mah cuma punya hati. Jadi ya mau nggak mau apapun aku pilih pakai hati ajah. Tapi separuh hatiku sudah fix jadi milik mu loh. Meski apalah daya, kau lebih menyukai emak-emak di banding diriku yang masih belia ini. Hiks…

Oh iya, sebelum datang ke acara sosialisasi, Sandi sempat mencukur rambutnya di Ko Tang, Glodok, Jakarta Barat, yang juga pernah dikunjungi oleh Mantan Gubernur DKI Joko Widodo hingga Plt Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.

Wadaw, pantesan itu emak-emak pada fokus banget ngeliatin Bang Sandi ngomong. Bening… (E36)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Abdi Negara Terbelenggu Kemiskinan?

"Oemar Bakri, Oemar Bakri, pegawai negeri…” ~Lirik Lagu Oemar Bakri -  Iwan Fals PinterPolitik.com Jadi pegawai negeri itu merupakan impian banyak orang. Pokoknya jadi PNS itu...

Luhut Panjaitan Memeluk Orba

"Luka tidak memiliki suara, sebab itu air mata jatuh tanpa bicara." ~Dilan 1990 PinterPolitik.com Orde Baru masih menjadi sejarah yang amat menakutkan dari sebagian besar masyarakat....

Ma’ruf Amin yang Terbuang?

"Sebagai kekasih, yang tak dianggap aku hanya bisa mencoba mengalah. Menahan setiap amarah…” ~Lirik Lagu Kekasih yang Tak Dianggap – Kertas Band PinterPolitik.com Jika di dunia...