“Ini di tengah kota jadi ini merupakan potensi dan tantangan, Kalau saya melihatnya sebagai potensi. Saya melihat sebagai peluang. Ramai itu berkah yang harus kita tata ke depan.” ~ Sandiaga Uno
PinterPolitik.com
Kalau ada pejabat pemerintah daerah yang senang liat kotanya semrawut karena Pedagang Kaki Lima (PKL), ya pasti Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta saat ini. Atas nama rakyat kecil, sepertinya Anies dan Sandi menerapkan sistem “apa aja boleh” demi mencapai citra pemerintahan daerah yang baik.
Sayangnya, aturan “apa aja boleh” ini terkadang jadi melupakan hak-hak warga Jakarta lainnya, seperti misalnya pemangkasan fungsi trotoar yang seharusnya milik pejalan kaki tapi malah ditebas paksa untuk dijadikan lahan berdagang. Sehingga tak heran bila Sandi mendapatkan gelar Bapak PKL belakangan ini.
Keberhasilan Anies-Sandi menutup Jalan Jatibaru Tanah Abang pun, sepertinya dianggap sebagai prestasi membanggakan. Bagaimana tidak, para pedagang dipersilakan menjajah jalanan yang khusus ditutup untuk berjualan. Teratur atau tidak, nyaman atau tidak, itu urusan belakangan karena yang penting para pedagang senang dan popularitasnya sebagai pejuang rakyat kecil di tangan.
Bang tolong utk tanah abang di berikan solusi setiap hari macet bang..saran saya mobil Trans yg free angkut penumpang ikut menyubang kemacetan ( menunggu penumpang ) . Satpol PP dan Dishub kebanyakan orang ga efisensi juga bang thanks bang sandi
— Suhardi (@HardyEmcd) June 4, 2018
Apalagi menjelang hari raya seperti ini, biarpun masyarakat tumpek blek dan berhimpitan karena lokasi berjualan yang ala kadarnya pun, bagi Sandi adalah sebuah pertanda berkah bagi pedagang. Bagi pembeli? Ah, sudahlah, salah sendiri belanja di Tanah Abang. Bagi Sandi kan yang penting pedagang senang.
Saking baiknya, Sandi pun sudah tutup mata dengan segala keteraturan yang sebelumnya Anies bangga-bangga kan. Kawasan pedagang yang awalnya hanya berada di satu ruas jalan pun, kemudian menjalar ke ruas sebelahnya yang seharusnya diperuntukkan bagi bus TransJakarta dan kendaraan bermotor.
Belum lagi, para pejalan pun kini harus bersedia langsung berhadapan dengan pedagang yang menutupi trotoar di depan Stasiun Tanah Abang. Pejalan kaki tidak nyaman? Ya salah sendiri, kenapa turun di Tanah Abang! Tapi sekali lagi, semua itu pertanda berkah bagi Sandi yang penting pedagang senang! Wow, benar-benar Bapak PKL sejati.
Bagi mantan pemain basket terkenal di AS, John Wooden, sebenarnya untuk menentukan keberhasilan seorang pemimpin, tidak bisa dilihat dari apa yang bisa ia lakukan semata. Tapi dari seberapa besar ia memberdayakan kemampuannya menyelesaikan masalah. Nah, sekarang apa kah menyelesaikan masalah dengan masalah, juga termasuk berkah? (R24)