“Memiliki sifat keras kepala bukan berarti memiliki hak untuk menyakiti orang lain.”
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]iapa yang tak kenal Si Poltak Raja Minyak dari Tarutung, Ruhut Sitompul yang masih mempertahankan posisinya sebagai politikus kontroversial.
Kontroversinya itu tak lain akibat seringkali terlibat adu mulut atau konflik dengan politikus maupun tokoh lain. Ahhh, syuudaahlah. Politikus yang kontroversi itu sebenernya maunya apa sih, weleeeeh weleeeh. Bikin rame aja, heuuuhhh.
Yang lebih lucunya lagi, kontroversi Ruhut saat menjabat sebagai juru bicara Partai Demokrat yang kerap kali malah berseberangan dengan sikap partainya. Hadeuuuh, jadi sebenernya Ruhut itu juru bicara siapa sih woailaaaahhh aneh, weleeeeh weleeeh.
Wajar kalau akhirnya Ruhut dipecat dari jabatannya sebagai juru bicara ya, eeetttt gimana ya, uhuuuukk, uhuuukkk. Makanya jangan aneh – aneh ah, gimana sih Poltak Raja Minyak ini ahahay.
Ya secara logikanya aja, juru bicara adalah kepanjangan tangan komunikasi partai kepada publik. Repot dah kalau juru bicaranya aja demen mengklaim atas nama partai, tapi sebenernya sangat berbeda, aahhhh syudahlaaahhh. Ini pengakuan para pengurus DPP Partai Demokrat loh, tuhhh hayoolooh gimana.
Mending Ruhut itu jadi juru bicara Poltak Raja Minyak aja lah, weeleeeh weleeeh. Bebas mau ngomong apaan kek, asal klaim atas nama Poltak juga gapapa kan?
Kepala batu sih, makanya kalau mau bersikap itu lihat dulu bagaimana sikap partainya baru menyesuaikan. Hadeuuuhh, perasaan karena kontroversi terus Ruhut selalu mencari sesuatu yang berbeda mulu deh, zzzzz.
Kini Ruhut sudah mengundurkan diri dari anggota DPR, tapi statusnya sebagai kader Partai Demokratnya gimana ya nasibnya, ada yang bilang sudah dipecat, ada yang bilang masih kader. Hmmm, status gantung gitu emang enak? Eleeeeuh eleeeuuuhh.
Statusnya aja masih bikin bingung, Ruhut kembali mengeluarkan jurus kontroversinya. Ia memberikan sikap tak setujunya bila Demokrat memajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Capres 2019.
Nahloh, ada dua pertanyaan nih buat Ruhut. Pertama, emangnya Ruhut punya kapasitas apa bisa menentukan maju atau tidaknya AHY di Pilpres 2019? Yang kedua, apakah Ruhut masih kader Demokrat?
Kok pandangan Ruhut sama Demokrat beda lagi, weleeeeh weleeeh. Kalau terulang kayak gini, Ruhut mau dipecat dari jabatan apalagi? (Z19)