“Jika kegagalan adalah sukses yang tertunda, berarti bisa kita harapkan kebohongan adalah jujur yang tertunda. Mengapa kalian pesimistis?” ~Sujiwo Tejo
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]eski telah memilih ulama sebagai cawapresnya, Jokowi tetap tidak akan memperoleh dukungan dari Persaudaraan Alumni (PA) 212. Agaknya keakraban yang dulu sempat terlihat telah sirna dan sulit kembali lagi. Hampir mustahil gaes…
Alasan kelompok pendukung Rizieq Shihab itu tidak ingin pindah kubu meski petahana telah menggandeng Ma’ruf Amin adalah karena mereka tetap ingin ganti presiden. Mereka tidak ingin Jokowi memimpin kembali karena merasa pemerintahan Jokowi telah melakukan hal yang tidak baik pada pemimpinnya, Rizieq Shihab.
Hingga saat ini, Rizieq diketahui tidak hanya terjerat kasus dugaan penghinaan Pancasila dan chat berbau pornografi, tetapi juga kasus logo palu arit di mata uang yang diterbitkan BI, penodaan agama, dan beberapa perkara lain. Banyaknya kasus hukum yang menjeratnya, membuat Rizieq merasa terzolimi dan tak mau pulang.
Eh, tapi mungkin aja dia akan pulang kalau presidennya diganti. Terus gimana ya kalau akhirnya Jokowi-Ma’ruf yang menang? Bisa-bisa Bang Toyieb nggak pulang-pulang dong? Duh, padahal udah kangen banget makan ketoprak ya, Bib? Uwuwuwuw, kecian.
Menurut Juru Bicara PA 212 Habib Novel Bamukmin, PA 212 akan secara resmi mendukung Prabowo-Sandi bila kontrak politik telah disepakati. Beberapa poin di kontrak politik tersebut antara lain bahwa Prabowo-Sandi harus setia kepada Ijtma Ulama, sehingga keduanya harus mau mendengar pandangan para Habaib, Ulama dan Tokoh Agama. Oleh karenanya, jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden kelak segala aktivitas dan kebijakannya tidak mendahului Ijtima Ulama.
Hm, mohon maap, memangnya para ulama masih yakin nih sama Prabowo? Rekomendasi cawapres aja dikacangin. Nggak khawatir bakal dikacangin lagi kalau nanti sudah berkuasa? Jangan sampai kecewa lagi loh. Kalau sampai muncul aksi berjilid-jilid lagi kan nggak lucu, nggak asik. Hehehe.
Habib Novel juga meminta penyelesaian kasus kriminalisasi ulama hingga penistaan agama oleh Sukmawati Soekarnoputri dan Viktor Laiskodat. Keputusan PA 212 akan mendukung Prabowo-Sandi juga sambil menunggu Ijtima Ulama II digelar.
Terkait figur Sandi, ia menekankan tak ada masalah dengan eks Wakil Gubernur DKI itu. Sebab, nama Sandi merupakan salah satu rekomendasi ulama ketika kontestasi Pilkada DKI Jakarta.
Tapi Sandi kan bukan…. Eh iya sekarang Sandi kan dijuluki Santri Post-Islamisme. Atau jangan-jangan mau dinaikkan lagi statusnya menjadi Ulama Post-Islamisme ya? Aih, mantap betul kalau begitu. Mudah banget dapet statusnya. Hehehe. (E36)