Saking pusingnya dengan pertikaian internal di Partai Ka’bah, para pendiri PPP berpikir untuk membentuk partai baru yang konon mendapat dukungan dari Rizieq Shihab.
PinterPolitik.com
“PPP sekarang ini punya legalitas tapi tidak laku di umat, buat apa?”
[dropcap]U[/dropcap]capan penuh kemarahan namun juga berbau kepedihan ini, disampaikan sendiri oleh Politisi Senior PPP, Habil Marati. Mantan Ketua Umum DPP PPP dari kubu Djan Faridz ini, sepertinya sudah ‘menyerah’ dengan masalah perebutan kursi ketua umum di partainya tersebut.
Menurutnya, masalah tarik menarik kursi ketua umum ini bahkan sulit disatukan melalui islah. Kedua pihak sama-sama berkeras dengan keinginannya, tanpa memikirkan keberlangsungan partai. Padahal, apa yang diperebutkan, tidak akan ada artinya bila sudah ditinggal oleh umat. Apalah arti partai yang tidak dipilih rakyat?
Oleh karena itu, bagi Habil, bila jalan Muktamar Luar Biasa masih belum bisa menyelesaikan persoalan, maka satu-satunya cara adalah membuat partai yang baru. Apalagi, upaya ini juga sudah mendapat dukungan penuh dari petinggi Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
#terpopuler #news / Terpopuler – Senior PPP Sarankan Djan Bikin Partai Baru https://t.co/rfh9hSS1Ap @inilahdotcom pic.twitter.com/beeI5gmeqF
— inikansa (@inikansa) December 22, 2017
Menurut Habil, Imam Besar FPI ini sudah memberikan lampu hijau bagi para pendiri PPP untuk membuat partai Islam yang baru. Kabarnya, Rizieq yang masih dalam pelariannya di Arab Saudi itu, akan menitahkan seluruh pengikutnya untuk menjadi anggota dari partai baru tersebut.
Wow, hebat juga kalau seorang Rizieq Shihab bisa memberi komando pada politikus senior untuk membuat partai. Apakah nanti Rizieq juga yang akan menjadi ketua umumnya? Duh, jadi Partai FPI dong nantinya! Tapi iming-iming Rizieq dengan pengikutnya yang cukup banyak dan ekstrim ini, tentu sangat menggiurkan ya.
Mungkin Habil berpikir, mempertahankan partai lama yang tidak memberikan harapan adanya jabatan, adalah hal yang sia-sia. Sementara membuat partai baru dengan janji ratusan anggota dan kedudukan, akan jauh lebih berguna.
Hmmm, kalau pola pikirnya begini, pantas saja PPP tidak akan bisa maju. Belum apa-apa sudah terlena dengan dukungan suara dan jabatan. Padahal kekisruhan yang terjadi dalam internal PPP pun, permasalahannya karena jabatan. Kekuasaan. Ah, percuma dong membuat partai baru kalau hanya untuk memanfaatkan umat Islam. (R24)