Site icon PinterPolitik.com

Rizieq Diserang Homesick

Rizieq Diserang Homesick

Kabar kedatangan Rizieq Shihab sudah menggaung, sementara pengacaranya berupaya agar sang Habib bisa langsung pulang ke rumahnya, bukan ke tahanan.


PinterPolitik.com

“Beliau menyatakan cinta NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Beliau minta agar tak ada kontroversi. Saya melihat sebagai seorang lawyer dan warga negara, apa susahnya mengenyampingkan kasus ini, keluarkan SP3, clear.” ~ Razman Nasution, salah satu pengacara Rizieq.

[dropcap]A[/dropcap]dagium “seenak-enaknya hujan emas di negeri orang, tetap lebih enak hujan batu di negeri sendiri”, sepertinya tengah menghinggapi kalbu junjungan para umat Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab. Setelah beberapa bulan mengungsi ke Arab Saudi, sang imam besar ini konon udah engga betah berlama-lama tetanggaan sama Unta.

Maka melalui pengacaranya, Eggy Sudjana, Rizieq dengan memelas menyatakan diri kalau ia bukanlah musuh bangsa. Bahwa dirinya mencintai Indonesia, mencintai NKRI, Bhineka Tunggal Ika, dan Pancasila.

Hmmm, terus cinta siapa lagi, ada yang kelupaan ga ya? Kalau Dedek yang satu itu gimana? Kok engga disebut-sebut ya? Aaah, biarlah!

Gara-gara si Dedek, Habib jadi harus kabur ke luar negeri. Gara-gara Dedek, Abah jadi terkatung-katung di Saudi. Dedek oh Dedek, apa kabarmu hari ini?

Dihadapan wartawan, Eggy mengatakan kalau Habib ingin pulang. Walau di Saudi sudah pindah ke rumah yang lebih besar, tapi rindu Abah pada tanah air lebih besar. Habib, kata Eggy, terkena homesick. Rindu kampung halaman – walaupun dirinya hanya keturunan.

Begitulah, Abah ingin sekali pulang. Tapi pulangnya pingin ke rumah, bukan ke tahanan. Wuaaah, Abah takut pulang? Kok takut, Bah? Katanya enggak salah. Teriaknya di kriminalisasi. Polisi di caci maki. Kalau Abah emang suci, masa enggak berani?

Dedek oh Dedek, dahsyat nian pengaruhmu. Cantikmu tak hanya menggoyahkan iman, tapi juga memindahkan kediaman. Dedek oh Dedek, kau sungguh sesuatu. Bukan hanya bikin otak buntu, tapi juga mengguncang rindu.

Pertanyaannya, mengapa Abah ngebet pulangnya baru sekarang? Kemarin-marin, Abah keliatan masih bersenang-senang. Setiap di foto wajahnya terlihat girang, apalagi Kerajaan Arab pun selalu digadang-gadang. Apakah Abah ada janji pulang untuk suatu kepentingan?

Jelang Pilkada Serentak begini, para massa FPI tentu butuh penyemangat yang bisa “menciptakan api” layaknya di Pilkada DKI lalu. Tapi kalau bosnya takut masuk tahanan, bagaimana bisa pulang? Bagaimana bisa bantu para “kandidat” mereka menang? Yah, selamat berjuang lah ya. Apalagi, Dedek juga tengah menunggu di seberang. (R24)

Exit mobile version