Site icon PinterPolitik.com

Ridwan Kamil Bongkar ‘Kegagalan’ Aher

Ridwan Kamil Bongkar ‘Kegagalan’ Aher

Ridwan Kamil. (Foto : Istimewa)

“Selama 10 tahun pemerintahan Kang Aher (Ahmad Heryawan) itu yang jadi masalah kan. Sampai akhirnya harus diambil alih oleh Presiden Jokowi.” ~ Ridwan Kamil


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]erhelatan kontestasi politik memang selalu diwarnai dinamika yang cukup menyita perhatian publik.

Tak aneh rasanya ketika muncul akrobat politik yang dipertontonkan untuk mencitrakan diri hanya untuk menarik simpati publik.

Hal ini juga terjadi di perhelatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Khususnya bila mencermati akrobat politik yang dipertontonkan salah satu calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Kali ini, Ridwan Kamil yang juga menjabat sebagai Walikota Bandung menyerang Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan a.k.a Aher. Serangan politik begini sih wajar saja dan memang lumrah, apalagi sedang panas – panasnya kontestasi politik.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa kepemimpinan 2 periode Aher itu ternyata gagal. Weeeittss, terlalu cepatkah mengambil kesimpulan? Apa dasarnya dinyatakan gagal? Cuma jadi bahan naikin citra saja? Weleeeh weleeeh.

Ternyata ehhh ternyata, Ridwan Kamil menyoroti persoalan lingkungan di Jawa Barat yang masih bermasalah walaupun Aher sudah memimpin selama 10 tahun. Tak ada kemajuan sedikitpun? Gagal total nih? Ah masa sih?

Sudah barang tentu kalau persoalan lingkungan di Jawa Barat yang sering mendapat sorotan itu perihal Sungai Citarum. Sungai terkotor di Indonesia, mungkin ungkapan miringnya begitu ya? Weeeleeeh weleeeeh.

Ridwan Kamil pun sampai mengungkit persoalan Sungai Citarum yang sangat kotor itu, sampai akhirnya membuat Presdien Jokowi turun tangan.

Waduh, jangan ngungkit dong. Kalau masalah begini Gubernur ga sanggup, berarti permasalahannya perlu ditangani lebih banyak tangan lagi, jadi wajar – wajar aja sih.

Ehh tapi kan Ridwan Kamil juga menjabat jadi Walikota Bandung, hmm, setidaknya bersinggungan juga dengan Sungai Citarum. Apa yang sudah dilakukan? Apa pasrah dan melimpahkan ke Gubernur? Weeeeiittss, kayaknya sih begitu.

Ujung – ujungnya sih, Sungai Citarum jadi bahan operan dari Walikota ke Gubernur dan akhirnya harus Presiden yang turun.

Tapi jangan sampai Sungai Citarum udah jadi bahan operan, ehhh malah jadi bahan jualan politik. Memang sih persoalan lingkungan jarang jadi narasi politik, tapi ga begitu juga kali ah.

Mumpung jadi calon Gubernur, Kang Emil mau melakukan apa untuk Sungai Citarum? Dan selama jadi Walikota Bandung, Sungai Citarum pernah dipikirkan ga?

Makanya tak aneh kalau Najwa Shihab pernah menyindir para politikus yang bernyanyi saat kontestasi politik.

Kata Najwa, saat terseret musim kampanye politik, terkadang kita bingung yang dikatakan itu atas alasan ideal atau sekadar taktik? Sungai Citarum jadi taktik Ridwan Kamil? (Z19)

Exit mobile version