HomeDuniaRI - AS Tingkatkan Kerja Sama Industri

RI – AS Tingkatkan Kerja Sama Industri

Diharapkan, dengan adanya kerja sama bilateral maka bea masuk bisa ditekan atau bahkan menjadi 0 persen, seperti Vietnam, sehingga kita dapat mendongkrak nilai ekspor  dan mampu bersaing dengan negara lain.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Indonesia adalah salah satu negara industri padat karya. Sayangnya, untuk menarik investor dan menciptakan industri padat karya tidaklah mudah. Banyak negara yang menjadi pesaing Indonesia. Bagaimana Indonesia menyiasati supaya mampu bersaing dengan negara-negara lain?

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan, di Kementerian Perindustrian,  Senin (13/2/2017), menyampaikan bahwa Amerika merupakan salah satu pasar yang sangat strategis.

Amerika Serikat adalah mitra dagang utama ketiga Indonesia setelah Tiongkok dan Jepang dengan nilai total perdagangan pada periode Januari-Juli 2016 mencapai USD 13,02 miliar. Dari neraca perdagangan tersebut, Indonesia mengalami surplus sebesar USD 5,23 miliar atau naik 1,75 persen dibanding 2015 yang hanya mencapai USD 5,14 miliar.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga juga menyampaikan upaya peningkatan kerja sama bilateral antara RI dan AS, yang sangat memungkinkan, karena AS di bawah pemerintahan Donald Trump lebih mengedepankan kerja sama bilateral ketimbang regional.

Menurut Airlangga, kerja sama kedua negara, khususnya di sektor industri perlu ditingkatkan lagi, karena bersifat saling melengkapi. “Selama ini, investasi Amerika masuk ke Indonesia utamanya di sektor industri padat modal dan teknologi,” ujarnya.

Sedangkan Indonesia dapat mengisinya melalui industri yang cukup berdaya saing, seperti kelompok sektor tekstil, pengolahan karet, kulit, barang kulit dan alas kaki, serta makanan dan minuman.

Saat ini, produk tekstil Indonesia kena bea masuk di sana sebesar 12,5 persen. Sedangkan Vietnam sudah nol persen, karena ada perjanjian kedua negara. Jadi perjanjian tersebut juga akan mengdongkrak daya saing produk kita, paparnya.

Baca juga :  Trump vs Kamala: Battle of the Sexes?

Diharapkan, dengan adanya kerja sama bilateral  maka bea masuk bisa ditekan atau bahkan menjadi 0 persen, seperti Vietnam, sehingga kita dapat mendongkrak nilai ekspor dan mampu bersaing dengan negara lain.

Airlangga juga menargetkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional segera menjadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus masuk dalam jaringan lima besar negara eksportir TPT dunia.

 

Kebijakan Proteksionis

Lalu bagaimana dengan kebijakan Trump yang selama ini selalu menuai kontroversi?

Secara terpisah, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih  Lembong, mengakui kebijakan proteksionis dalam investasi dari Presiden Trump akan berdampak  pada kegiatan penanaman modal di Indonesia. Trump meminta perusahaan AS lebih banyak berinvestasi di dalam negeri.

Namun, Thomas menyiapkan strategi supaya perusahaan AS yang sudah menanamkan modal di Indonesia tidak “minggat” akibat kebijakan proteksionis tersebut.

“Jadi, kita tetap perlu kerja keras untuk meyakinkan perusahaan AS supaya tetap berinvestasi walaupun ada tekanan-tekanan dari pemerintahan  Presiden Trump ‎yang meminta perusahaan AS berinvestasi di dalam negerinya. Kita sangat hargai investasi dari AS, karena punya teknologi dan jaringan internasional tak terkalahkan,” katanya. (Berbagai sumber/Fit/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Dengarkan artikel ini: Dibuat dengan menggunakan AI. Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok...

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...