Site icon PinterPolitik.com

Revolusi Mental vs Revolusi Moral

revolusi moral amien rais

Rovolusi Mental Jokowi vs Revolusi Moral Amien Rais. (Foto: Tribun)

“Moral dan agama selalu harus dijaga, tapi tidak dengan pukul rata.” ~Najwa Shihab


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]mien Rais baru saja menerbitkan buku berjudul ‘Hijrah: Selamat Tinggal Revolusi Mental, Selamat Datang Revolusi Moral’, sudah ada yang punya bukunya? Minat beli? Edededehhh, minat baca aja susah ya, apalagi beli. Wkwkwk.

Ya, jadi tujuan Amien Rais merilis bukunya tersebut dimaksudkan untuk mengakhiri revolusi mental Presiden Joko Widodo. Lah, emang kenapa harus diakhiri ya?

Ternyata, berdasarkan pemikiran Amien Rais, rezim Jokowi ini tidak punya moral kompas. Nggak punya kompas paradigma atau petunjuk moral, sehingga sangat lemah. Sedangkan revolusi moral yang ia perkenalkan, merupakan gambaran soal keimanan manusia.

Mengutip dari John Buchan, Amien Rais juga mencatat dalam bukunya, kalau revolusi moral atau persenjataan moral itu lebih dibutuhkan daripada persenjataan militer dan lain-lain. Hal tersebut dirasa cocok dengan Islam, di mana akhlak merupakan hal penting dalam Islam. Akhlak adalah mahkota umat Islam.

Hmm, kalau gitu sikap nyinyir Pak Amien selama ini bagian dari revolusi moral nggak? Hehehe.

Nyinyir itu tanda tak sayang... Share on X

Cawapres 01 Ma’ruf Amin menjawab pernyataan Amien Rais yang mengatakan revolusi mental Jokowi nggak jelas dengan senyuman, sambil berkata kalau revolusi mental Jokowi nggak jelas hanya untuk Amien Rais aja.

Wadaaww, kalau gitu jelaskan dong Pak, biar doi nggak suuzon terus bawaanya. Hihihihi.

Jadi gini loh Pak Amien, biar eike… ehhh ane bantu jelaskan. Kalau kata Kiai Ma’ruf, revolusi mental itu adalah bagaimana mengubah mentalitas, mengubah persepsi hidup. Jadi yang selama ini berpikir urakan, jadi berpikir lurus. Yang tadinya nggak jujur jadi jujur. Begitu. Ehhh tunggu dulu, terus apa bedanya sama revolusi moral dong? Hmmm.

Ma’ruf Amin bilang, revolusi mental yang digaungkan Jokowi itu membutuhkan proses. Karena yang dibangun mental manusia, nggak semudah membalikkan telapak tangan.

Iya sih, kali ini eik setuju banget sama Kiai Ma’ruf. Mental atau moral itu emang susah banget diubah. Butuh waktu. Jadi pernyataan Amien Rais yang mengatakan revolusi mental Jokowi sangat lemah patut dipertanyakan. Lah, emang doi dengan istilah baru ‘revolusi moral’ lantas bisa dengan mudah mengubah karakter bangsa ini? Tidak semudah itu Esmeralda!

Nah, terlepas dari itu semua kamu sendiri lebih setuju yang mana revolusi mental atau revolusi moral? (E36)

Exit mobile version