“Bahwa orang miskin tidak kelihatan adalah satu hal paling penting tentang mereka. Mereka tidak hanya ditolak dan dilupakan seperti dalam retorika lama tentang reformasi; yang lebih buruk, mereka tidak dilihat.” ~ Michael Harrington
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]asalah reklamasi Teluk Jakarta mulai terdengar lagi nih gaesss… Proyek ini dari awal memang sudah menimbulkan polemik yang bikin cenat-cenut, sih. Banyak pihak yang tidak setuju dengan proyek tersebut karena dirasa merugikan nelayan kecil.
Nah, atas keresahan tersebut, waktu pilkada Anies membuat janji untuk menghentikan reklamasi, yang akhirnya menarik simpati para masyarakat pesisir. Tapi setelah terpilih dan punya wewenang, nampaknya Anies belum punya taring yang kuat untuk menghentikan proyek tersebut. Kenapa?
Jadi, awal Juni kemarin Anies telah menyegel proyek reklamasi dan melarang adanya aktivitas pembangunan sampai peraturan daerah mengenai zonasi rampung. Ehh, sekarang malah terlihat ada pembangunan jembatan penghubung antara Pulau C dengan PIK 2. Eike jadi curiga, emang waktu itu disegelnya pake apa, ya? Kurang ajian-ajian sakti atau begimana?
Dari pantauan yang terlihat, terdapat crane dan ekskavator, serta sebuah kapal tongkang yang merapat di wilayah PIK. Beberapa paku bumi atau tiang-tiang pancang juga sudah berdiri.
Kalo begini eike juga jadi kepikiran sama nasib para nelayan. Soalnya, pembangunan jembatan bisa bikin ikan-ikan pada kabur, sehingga nelayan akan lebih jauh untuk melaut, yang otomatis nambah-nambahin ongkos.
Dan ternyata masalahnya nggak cuma itu aja gengs, warga juga merasa terganggu karena kebisingan dan pencemaran di wilayah perairan. Huffttt, keciaaannn..
Katanya gubernur sudah mengerahkan sejumlah personel Satpol PP untuk berjaga-jaga. Tapi menurut kesaksian warga nggak ada tuh…
Ditanya soal masalah ini, Kepala Satpol PP Yani Wahyu tetap mengklaim tak ada pembangunan jembatan penghubung pulau C ke PIK 2. Si Ibu juga bilang kalo ada satu regu Satpol PP berjumlah 12 orang yang rutin patroli dan melakukan pengawasan, tapi masa nggak tahu kalau sudah ada paku bumi yang yang tertancap manjahh di daerah perairan?
Mungkinkah para Satpol PP yang harusnya berjaga tiba-tiba diculik bajak laut? Atau mungkin waktu sedang patroli nyasar sampai ke Pulau Pari dan akhirnya memutuskan untuk berlibur sejenak sehingga tidak mengetahui adanya pembangunan tersebut? Sungguh sebuah misteri… (E36)