“Jangan sekali-kali menyamakan Jokowi dengan alm. Gus Dur. Beda jauh. Gus Dur itu cerdas luar biasa. Beliau dilengserkan karena lawan politik yang tidak mampu memahami pemikiran Gus Dur.” ~ Ratna Sarumpaet.
PinterPolitik.com
[dropcap]B[/dropcap]erdemokrasi merupakan sesuatu yang indah diterapkan dalam sebuah negeri yang plural seperti Indonesia. Namun terkadang, masih ada saja celah bagi para politisi yang haus akan kekuasaan. Bahkan mereka pun secara konstitusional dapat menggulingkan seorang presiden yang sah.
Ya namanya juga politik praktis, pasti banyak intrik kotor di dalamnya. Mainnya sih halus, gak akan ada orang yang melihatnya sebagai sebuah kudeta. Bedalah ya sama zaman awal kelahiran cikal bakal Orde Baru yang mempreteli kekuasaaan Presiden Soekarno secara perlahan.
Apakah upaya untuk menggembosi pemerintahan yang sekarang masih ada? Ya adalah. Tuh liat aja isu yang bertebaran nyinyir terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini. Mulai dari kritik yang membangun hingga cuma sekedar cuap-cuap hoax belaka. Paket kumplit deh.
Nah, ternyata ada warganet yang merasa apa yang sedang dialami Presiden Jokowi saat ini mirip sama yang pernah dialami Presiden RI ke-4, almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Itu lah yang membuat salah satu pengguna Twitter dengan nama akun @BadBodly ikut berkicau.
Kondisinya mirip sebelum Gus Dur dilemgserkan, musuh2nya sama, pakai isu2 yang sama. Tau apa yg GD lakukan pada mereka? Keluar dari istana sendiri, menghadapi mereka dengan memakai piyama, pakaian yg paling pantas utk menghadapi manusia2 tanpa kehormatan.
— Badra Dewanto (@BadBoldy) April 17, 2018
Ya memang ketika itu Gus Dur dilengserkan dari kursi Presidennya dengan berbagai intrik polotik kelas elit. Tokoh reformasi yang paling berpengaruh dalam menumbangkan Gus Dur ketika itu adalah Amien Rais selaku Ketua MPR.Dan orang yang sama itu kini giat gerilya ingin menumbangkan Jokowi.
Ya kita ingat benar kicauan jumawa Amien Rais ketika bulan Mei tahun 2017 lalu, ia mengatakan ‘Lengserkan Jokowi itu mudah, semudah saya ketika lengserkan Soeharto, Gus Dur dulu’. Nah loh, bener dung itu apa yang di sampaikan warganet. Waduh, ngeri-ngeri sedap nih.
Tapi ternyata ada yang gak suka cama cuwitan warganet ini, Ratna Sarumpaet merasa gak elok kalau Jokowi disamakan dengan sosok almarhum Gus Dur. Lah, fokus pembahasannya kan bukan tentang personalnya, tapi tentang cecunguk itu yang hingga kini masih eksis bergentayangan.
Jangan sekali-kali menyamakan Pak @jokowi dengan alm. Gus Dur. Beda jauuuuuh. GD itu cerdas luar biasa. Beliau dilengserkan karena lawan2 politik GD tidak mampu memahami pemikiran2 GD dst, dst https://t.co/YfJbYOJGqo
— Ratna Sarumpaet (@RatnaSpaet) April 17, 2018
Aya aya wae mah. Btw, eike lupa, Ibu Ratna emang dari dulu gak pro sama Presiden Jokowi, jadi wajar aja kalau melulu dislike. Jadi menurut Ibu Ratna, kalau Jokowi itu dilengserkan ya wajar, toh memang dia gak pinter, kerjanya cuma planga-plongo. Mmm, kumaha atuh pemikirannya ini?
Padahal perdamaian itu indah kok, ngapain sih ngerusuh mulu. Lebih suka memperebutkan kekuasaan dengan cara chaos emangnya? Jangan-jangan Ibu Ratna pro ya sama yang ngerusuh Jokowi itu? Coba deh renungkan kata-kata dari filsuf Desiderius Erasmus (1466-1536), ‘The most disadvantageous peace is better than the most just war.’ (K16)