Site icon PinterPolitik.com

PSSI, Loncatan Menuju Kekuasaan?

PSSI, Loncatan Menuju Kekuasaan

Ilustrasi

“Di saat orang baik tak mau memimpin, maka jangan salahkan siapapun bila kepemimpinan diambil alih oleh orang yang tidak baik”


PinterPolitik.com

[dropcap]I[/dropcap]ndonesia memang negeri yang unik. Keunikannya itu ada diberbagai aspek, salah satunya terdapat di dunia sepak bola.

Uniknya, semisal ada orang yang dipilih ngurusin sepakbola tapi ga ngerti aturan sepakbola. Bahkan bermain sepakbola pun dia ga bisa. Weleeeh weleeeh mau jadi apa coba?

Hmmmm, mending belajar nendang aja dulu. Setelah itu baru deh, belajar ngegiring bolanya. Semua butuh latihan, perlu proses. Enak aja mau selesai belajarnya. Wadezigggg.

Makanya, tak aneh kalau banyak dagelan di dunia sepakbola yang sebenarnya datang bukan dari pertandingan, pemain, maupun pelatihnya. Tapi dari luar itu semua, salah satunya dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Hmm kocak juga.

Berarti ada sesuatu nih. Apa ada campur tangan politik di sepakbola?

Kayanya ada, begitu juga dari sisi lainnya. Sepakbola sebagai olahraga yang punya banyak supporter dan penggemar, juga merupakan bagian dari olahraga rakyat kita. Jadi kalau butuh suara, tinggal panggil aja pengurusnya hehehe.

Makanya, pada akhirnya PSSI sering diperalat untuk jadi batu loncatan atau pendongkrak popularitas seseorang. Hmm bisa juga sih. Tapi sekali – kali, harusnya ada dong ya yang benar-benar ngebenahi masalah teknis sepakbolanya.

Kalau sekarang, sepertinya mereka cuma mikirin kekuasaan. Makanya ga aneh kalau banyak Calon Gubernur, Walikota, dan Bupati yang sowan ke supporter tim sepakbola.

Apa sih yang mereka harapkan? Mendapat dukungan suara dari pendukung tim tertentu? Ya iyalah, daripada bingung mau kemana kan mending minta suara aja dari para supporter sepakbola di wilayah pemilihannya. Gitu aja kok repot….

Padahal kenapa sih harus nambahin beban para supporter? Mereka itukan udah memberikan perhatian tanpa balas jasa. Mereka juga udah mati-matian lho dukung timnya. Masa mau dibebanin lagi sama agenda politik? Pake disuruh jadi kayak jadi tim “hore pula”, harus teriak lalala yeyeye

PSSI bisa-bisa berubah jadi Persatuan Sayap-Sayap Indonesia, karena hanya jadi wadah individu non partai yang fungsinya menjadikan pengurus atau sponsornya kepala daerah maupun wakil rakyat.

Bukti kalau PSSI udah jadi alat lompatan kepala daerah, dari empat nama calon kepala daerah yang kesemuanya pernah menjadi pengurus. Mereka itu adalah La Nyalla yang maju di Pilgub Jatim, Edy Rahmayadi di Pilgub Sumatera Utara, Nurdin Halid di Gubernur Sulawesi, dan Djohar Arifin yang ingin menjadi Bupati Langkat.

Jadi gimana menurut kalian kalau Ketua PSSI mau mencalonkan diri jadi Gubernur atau Bupati? Apa kalian akan terus dukung atau lebih baik ditinggalkan?

Yang jelas, mereka yang harus meninggalkan PSSI. (Z19)

Exit mobile version