“Natal adalah hari yang menggenggam seluruh waktu bersama-sama.” ~Alexander Smith
PinterPolitik.com
[dropcap]B[/dropcap]elum selesai perdebatan kebijakan larangan poligami kepada kadernya, kali ini PSI kembali mengeluarkan instruksi untuk mengucapkan selamat Natal bagi para kadernya. Beuhhh, makin panas deh arena perdabatan netijen.
Hmmm, tapi sebentar deh, PSI ini sebenarnya singkatan dari Partai Solidaritas Indonesia atau Partai Sensasional Indonesia sih? Kok ya, selalu mengundang sensasi? Hehehe.
Sekjen PSI Raja Juli Antoni menyampaikan instruksi agar kadernya mengucapkan selamat Natal kepada seluruh umat Nasrani. Semuanya harus mengucapkan, tak terkecuali bagi yang beragama muslim.
Wededew, gimana ya? Soal ucap-mengucapkan selamat hari raya saja mesti banget diinstruksikan. Lagian dari dulu masalah anjuran atau larangan mengucapkan selamat hari raya sudah menjadi polemik. Ada yang bilang haram, ada yang bilang boleh.
Niatnya instruksi tersebut sih baik. Guna menciptakan budaya politik toleran. Mengingat belakangan budaya saling menghargai kita itu sedang carut-marut.
PSI juga menjelaskan bahwa instruksi itu juga dalam rangka melawan propaganda pengharaman ucapan natal dengan membawa-bawa fatwa MUI. PSI menyebut propaganda itu merupakan sebuah kebohongan.
Jadi gimana, mengucapkan selamat Natal bagi seorang muslim boleh atau nggak? Kalau kata PSI wajib! Share on XMasalahnya adalah, gara-gara instruksi tersebut, baik oposisi dan rekan koalisi jadi ikut komentar pedas. Alih-alih mendapatkan simpati, partai pendatang baru ini justru jadi pembicaran banyak orang. Tapi kayaknya PSI mah kebal ya sama komentar pedas? Hehehe.
PKS misalnya, sebagai partai oposisi berkomentar, meski nggak mempermasalahkan instruksi tersebut, PKS merasa akan lebih baik jika ucapan Natal menjadi kesadaran tiap individu aja. Bukan suatu yang dipaksakan.
Sedangkan dari rekan koalisi, Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan, PKB menyayangkan partai sekoalisinya tersebut mengeluarkan instruksi yang rentan menjadi bumerang bagi koalisi, terutama bagi capres yang diusung, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
PKB khawatir instruksi tersebut dapat mengurangi simpati masyarakat kepada Jokowi. Ucapan selamat Natal itu kan suatu hal yang kultural, ngapain juga diinstruksikan? Begitu loh…
Nah, jadi gimana nih? Meski niatnya baik, ternyata gak semuanya menyambut baik instruksi PSI tersebut. Jadi bener dong nih PSI: Partai Sensasional Indonesia? Hehehe…(E36)