“Jangan takut salah, karena dengan kesalahan pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua.” ~ Buya Hamka
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]artai Solidaritas Indonesia (PSI) telah resmi menyandang predikat sebagai peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Akhirnya anak baru ikutan main politik juga.
Sebagai partai politik baru yang masih harus memposisikan diri apalagi saat beradaptasi dengan situasi politik nasional, PSI cenderung masih ‘takut – takut’ untuk melakukan langkah politik?
Wajar ga sih? Ya wajar aja, namanya juga anak baru, kikuk kikuk dikit gapapalah, daripada krik, krik weleeeeh weleeeeh.
Apalagi saat ‘dibentak’ Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, uuuhhhhh, jangan ngajarin ikan berenang ya PSI, jangan ngajarin burung elang terbang tinggi.
Karena kenapa? Tanpa diajari pun burung elang dan ikan itu sudah pasti bisa memposisikan diri.
Ahhhh syudahlah biarkanlah saja. Walaupun PSI identik dengan partainya anak muda, tapi keidentikannya ini mungkin tak seiring dengan sifat anak muda yang menggebu – gebu untuk merdeka dan mencoba berdiri sendiri.
Ya setidaknya kalau anak muda itu kan pasti belajar berdiri dulu walaupun jatuh bangun, etttttt beda dengan PSI, ia lebih suka nyender dan nempel dengan seseorang, weleeeeh weleeeeeh, manja anettttt sih, uhuuuuk, uhuuukkk.
Kok PSI begitu sih? Ya iyalah, PSI aja sejak kemunculannya langsung mendukung Jokowi sebagai calon Presiden di periode keduanya, nempel dan nyender kan? Tahu aja gitu yang berpotensi menang, weleeeeh weleeeh, cari aman ya? Wkwkwk.
Terus kader muda terbaik dan memiliki potensi dari PSI ngapain? Mungkin hanya jadi penggembira saja kali ya, uhuuuyyyy, pukkk, puuukkk.
Sudah demen nyender, ternyata PSI juga jadi anak muda yang penakut. Wedeeeeww, gimana sih? Hadeuuuhhh, kalau anak muda biasanya pemberani, karena ga ada beban kayak politikus senior. Heuhhh!
Buktinya nih, karena PSI sudah teriak mau dukung Jokowi, yah wajar kalau diajak ngobrol sama Presiden, kali aja PSI bisa jadi mesin politik anak muda. Weeedeew, jangan seneng dulu apakah semua anak muda bisa nyender kayak PSI, oooh belom tentu.
Baru diajak ketemu di Istana, PSI langsung dilaporkan ke Ombudsman karena dugaan maladministrasi, hayolooooh, gara – gara sifat nyender PSI akhirnya ada yang laporin, iiihhh atutttt iwwwhhh, weleeeeh weleeeh. (Z19)