Site icon PinterPolitik.com

Promosi “Ajaib” #2019GantiPresiden

Promosi"Ajaib" #2019GantiPresiden

Istimewa

“Jangan lihat jumlah transaksinya. Tapi lihat bunyi pesannya….. #2019GantiPresiden,” ~ Kader PKS, Mustofa Nahrawardaya.


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]pa jadinya ketika gagasan-gagasan untuk membangun bangsa ini berasal dari ketidakmampuan untuk mengangkat visi-misi konkret tentang perubahan itu sendiri? Ya pastinya bakalan percuma lah ya. Seperti gerakan tagar #2019GantiPresiden yang kian ramai digulirkan dari hari ke hari menjelang Pemilihan Presiden 2019. Jargon ini gak lebih hanya seperti semangat perubahan tanpa arah yang pasti.

Apa sih maksud mendasar dari gerakan ini? Coba deh renungkan! Cuma ingin memperoleh pemimpin baru? Yakin itu? Atau yang penting asal jangan Jokowi dua periode? Jadi yang bener yang mana nih? Oh, eike tau, selama Presidennya nanti dari pihak yang pro tagar ini, so far beres lah ya. Meneketehe ah.

Promosi gerakan ini makin ke sini makin absurd eksistensinya. Nih liat aja muncul struk belanja di sebuah warung makan ayam di Yogyakarta yang bertuliskan tagar #2019GantiPresiden. Pelakunya sih oknum karyawan warung itu sendiri. Jadi bukan owner-nya yang menyatakan afiliasi terhadap gerakan politik loh.

Dan gegara ulahnya ini, si karyawan itu pun sekarang jadi kehilangan pekerjaannya. Mmm, mau nyinyir, malah buntung, hadeuh. Mungkin dia terinspirasi sama ulah Mustofa Nahrawardaya yang memang mengawali munculnya struk bertagar #2019GantiPresiden ini. Jiah, kader PKS ini lagi ternyata, cape deh.

Mustofa sebelum itu memang mengunggah foto struk transaksi Bank yang bertuliskan 2019 Ganti Presiden. Mmm, ya cuma akal-akalan aja sih. Toh memang bisa dibuat seperti itu kok. Karena memang ada fitur isi berita pada transaksi transfer melalui ATM non tunai. Keliatan norak gak sih tindakannya?

Ya gini nih konsekuensi logis kalau pokoke harus ganti presiden. Jadi meski belum ada calon yang mumpuni untuk bersaing, tetap tidak patah arang mempromosikan #2019GantiPresiden. Mungkin tuh maksud awal viralnya struk ini sebagai pembodohan publik. Siapa tau masyarakat percaya mentah-mentah.

Eh tau-taunya, ada klarifikasi dari pihak bank yang menyatakan memang bisa dikondisikan penulisan seperti itu. Nah, kan artinya itu bisa dibuat. Kalau memang itu buatan sendiri, ngapain cape-cape bikin pakai struk segala? Buat aja di chat smartphone dan capture lalu unggah, viral deh. Kenapa gak gini aja? Ya karena sejak awal niatannya bikin hoax. Cuma keburu diklarifikasi aja. Amsyong kan.

Udah keabisan kata eike sama tindak tanduk Mustofa cs yang hobi mempromosikan #2019GantiPresiden. Mending caranya elegan, malah banyakan yang bikin ilfil. Tuh dengerin perkataan filsuf Voltaire (1694-1778): ‘When men do not have healthy notions of the Divinity, false ideas supplant them.’ (K16)

Exit mobile version