Jika di luar negeri ada program overseas experience untuk mengenalkan negara lain kepada anak usia sekolah, maka di Indonesia anak-anak diajak ke provinsi lain untuk mengenal saudara-saudara mereka di provinsi tersebut.
pinterpolitik.com – Jumat, 27 Januari 2017.
JAKARTA – Untuk membangun karakter ke-Indonesia-an, Presiden Joko Widodo menyampaikan enam hal yang harus dilakukan. Pertama, mewajibkan anak-anak untuk mengikuti pendidikan ekstrakurikuler.
Kedua, merancang kegiatan sosial kemasyarakatan untuk menumbuhkan, membangun, dan memupuk rasa sosial budaya bagi anak-anak, yang sudah mulai dilupakan.
Misalnya, mengunjungi panti jompo supaya anak-anak kita punya rasa sosial. Kemudian bersih-bersih kampung di sekitar sekolah, supaya anak memiliki rasa sosial budaya terhadap lingkungannya, kata Presiden Jokowi ketika memberikan sambutan pada pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017, di Jakarta JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Ketiga, jika di luar negeri ada program overseas experience untuk mengenalkan negara lain kepada anak usia sekolah, maka di Indonesia anak-anak diajak ke provinsi lain untuk mengenal saudara-saudara mereka di provinsi tersebut.
Ini akan baik untuk kebinekaan kita, untuk keragaman kita, dan memperkaya wawasan anak-anak kita bahwa mereka tidak hanya mengerti kabupaten atau kotanya. Ini penting sekali.
Keempat, mengingatkan kebinekaan melalui lagu “Indonesia Raya” maupun pembacaan Pancasila setiap hari di sekolah.
“Sebelum pelajaran, tolong anak-anak kita diajak untuk menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, kemudian Pancasila selalu setiap hari diingatkan itu,” kata Presiden.
Hal tersebut perlu terus diingatkan karena Indonesia memiliki keragamaan dengan lebih dari 700 suku dan 1.100 lebih bahasa lokal. Kebinekaan seperti ini yang perlu kita ingatkan kepada anak-anak, sehingga Indonesia Raya, Pancasila perlu setiap hari kita ingatkan kepada anak-anak kita,” ujar Presiden.
Kelima, Presiden meminta lomba-lomba untuk anak-anak di setiap kecamatan maupun kabupaten/kota digiatkan kembali. “Mungkin sekarang anak-anak kita yang lebih modern bisa saja lomba membikin video, lomba membikin blog, menulis dalam blog, lomba membikin aplikasi. Saya kira banyak sekali lomba di tingkat kecamatan, tingkat kabupaten yang bisa kita lakukan,” katanya.
Terakhir, Presiden Jokowi menekankan pentingnya penguasaan dan pengenalan dini teknologi informasi bagi anak-anak. Ajari mereka, misalnya di SD mengenai penggunaan microsoft excel dan microsoft word.
Presiden sebelumnya meminta pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan kebudayaan untuk merumuskan pendidikan karakter ke-Indonesia-an agar anak-anak Indonesia tidak terbawa arus budaya negara lain, sehingga kehilangan karakter dan jati diri bangsa. (Setkab/E19)