HomePolitik & FigurePresiden: Sederhanakan Proses Rumit

Presiden: Sederhanakan Proses Rumit

Kecil Besar

Kepala Negara juga meminta agar para pejabat pemerintah membongkar penyakit egosektoral, cara berpikir yang terkotak-kotak yang akan memperlambat proses. Bappenas juga tidak boleh lagi terperangkap oleh gaya sektoral atau bahkan menjadi perpanjangan tangan dari kepentingan sektoral.

pinterpolitik.comRabu, 1 Februari 2017

JAKARTA – Sederhanakan proses yang rumit-rumit dan bertele-tele yang bersifat administratif. Bangun kodifikasi yang bersandar pada lintas kementerian/lembaga. Laksanakan pengembangan sistem informasi berbasis IT untuk mendukung proses perencanaan dan penganggaran terintegrasi.

Presiden Jokowi mengemukakan hal itu ketika memberikan pengantar pada rapat terbatas tentang “ Integrasi Perencanaan dan Penganggaran untuk Mengoptimalkan Hasil Pembangunan Nasional di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1/2017) siang.

Kepala Negara juga meminta agar para pejabat pemerintah membongkar penyakit egosektoral, cara berpikir yang terkotak-kotak yang akan memperlambat proses. Bappenas juga tidak boleh lagi terperangkap oleh gaya sektoral atau bahkan menjadi perpanjangan tangan dari kepentingan sektoral.

Presiden, yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengingatkan kembali kebijakan money follow program yang harus betul-betul dijalankan. Jangan hanya labelnya, diberi label money follow program, tetapi dalam praktik tetap money follow function.

Terkait dengan itu, Presiden meminta agar Bappenas dan Kementerian Keuangan betul-betul mengawal proses ini, terutama dalam pertemuan trilateral dengan masing-masing kementerian/lembaga.

Jokowi meminta forum-forum pertemuan tidak hanya memenuhi prosedur administrasi, tetapi betul-betul bisa konkret, betul-betul dipergunakan, dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong prinsip money follow program. Terutama untuk pendanaan program-program prioritas nasional.

Ia menegaskan, Bappenas dan Kementerian Keuangan terutama harus betul-betul bisa menjadi penjaga prinsip program-program prioritas, penjaga dijalankannya money follow program.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan, pemerintah tidak mau mengulang-ulang terus lagu lama. Perencanaan dan penganggaran tidak nyambung, tidak sinkron, antara yang direncanakan berbeda dari yang dianggarkan. Sehingga seolah-olah ada dua rezim, rezim perencanaan dan rezim penganggaran.

Ditegaskan, ke depan, sedini mungkin kita harapkan pencapaian program-program prioritas betul-betul bisa dan tidak meleset dari sasaran. (Setkab/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

PHK Indonesia, Waspada Sindrom Katak Rebus? 

Bahaya PHK masih terus mengancam Indonesia. Bagaimana kita bisa mengambil pelajaran besar dari permasalahan ini? 

The Tale of Budi Gunawan

Kehadiran Budi Gunawan dalam pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu lingkar elite yang berpengaruh.

How About Dasco’s Destiny?

Peran, manuver, serta konstruksi reputasi Sufmi Dasco Ahmad kian hari seolah kian membuatnya tampak begitu kuat secara politik. Lalu, mengapa itu bisa terjadi? Serta bagaimana peran Dasco dalam memengaruhi dinamika politik-pemerintahan dalam beberapa waktu ke depan?

Prabowo & Trump Alami “Warisan” yang Sama?

Kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) jadi sorotan dunia. Mungkinkah ada intrik mendalam yang akhirnya membuat AS terpaksa ambil langkah ini?

Didit The Peace Ambassador?

Safari putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit, ke tiga presiden RI terdahulu sangat menarik dalam dinamika politik terkini. Terlebih, dalam konteks yang akan sangat menentukan relasi Presiden Prabowo, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...