HomeDuniaPresiden Hollande dan Trump Saling Sindir

Presiden Hollande dan Trump Saling Sindir

Selain menyindir Prancis, Trump mengkritisi Eropa terkait penanganan aksi terorisme. “Amerika tidak bisa membiarkan serangan serupa terjadi. Lihat apa yang terjadi kepada orang-orang. Kita harus cerdas. Tidak bisa membiarkan hal itu terjadi pada kita,” katanya.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Presiden Prancis Francois Hollande membalas komentar pedas yang dilayangkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Trump menyindir Prancis terkait kasus-kasus  serangan yang dilakukan kelompok ekstremis.

Dalam sindirannya, Trump mengatakan, seorang temannya yang mengunjungi Prancis, baru-baru ini, tidak akan datang lagi ke Prancis, karena negara itu bukan lagi “Prancis”. Prancis menjadi salah satu dari beberapa negara yang tidak aman untuk dikunjungi  wisatawan asal Amerika.

Selain menyindir Prancis, Trump mengkritisi Eropa terkait penanganan aksi terorisme. “Amerika tidak bisa membiarkan serangan serupa terjadi. Lihat apa yang terjadi kepada orang-orang. Kita harus cerdas. Tidak bisa membiarkan hal itu terjadi pada kita,” katanya.

Menanggapi komentar negatif dari Trump, Hollande pun angkat bicara. Ia mengatakan, akan membeli  tiket pesawat khusus ke Prancis dan mengajak Trump mengunjungi Disneyland Eropa agar Trump dapat memahami Prancis dan melihat keadaan Paris yang sebenarnya.

“Prancis akan selalu menjadi Prancis, karena Prancis tidak akan pernah menyerah dan karena Prancis selalu mengedepankan cita-cita, nilai, dan prinsip yang membuat kami diakui di seluruh dunia,” kata Hollande.

Sikap serupa ditunjukkan oleh Wali Kota Paris Anne Hidalgo, dengan cara mengunggah foto dirinya bersama Micky and Mini Mouse. Dengan foto tersebut Hidalgo bermaksud untuk menegaskan bahwa Paris  masih merupakan kota yang aman, ramah, dinamis dan terbuka. Bahkan kunjungan turis asal AS pada awal 2017 melonjak hingga 30 persen, dibanding periode sebelumnya.

Baca juga :  Around the World in 15 Days

Terkait aksi teror, Prancis pernah memberlakukan darurat pengamanan selama hampir satu tahun, sejak November 2015, dengan sistem pengamanan yang dikenal sebagai “Operasi Sentinelle”, di mana 10.000 tentara menjaga seluruh penjuru Perancis.

Menuju pemilihan presiden Prancis, April 2017, sepertinya isu keamanan akan menjadi bahasan penting bagi  Prancis. Dapatkah Francois Fillon, Marine Le Pen, Emmanuel Mcron, dan Benoit Hamon mengatasinya? (Berbagai sumber/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Dengarkan artikel ini: Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut. Meski belum juga terjadi, banyak yang...

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...