“Enggak asik, kamu selalu memaksaku untuk asik.”
PinterPolitik.com
[dropcap]H[/dropcap]alo gengs, kalian sudah tahu kan kalau nama Ustadz Abdul Somad (UAS) jadi satu dari dua nama yang direkomendasikan Forum Ijtima GNPF Ulama dan tokoh nasional menjadi cawapres Prabowo Subianto?
Hmmm, kabar ini sudah lawas ya gengs? Eh, tapi tenang, eyke ada yang baru nih. Kabarnya hari ini Prabowo dan UAS akan melakukan pertemuan di kediamannya Prabowo gengs.
Nah, hal itu juga sempat disampaikan oleh Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, yang namanya juga termasuk sebagai cawapres Prabowo dari hasil pertemuan Ijtima GNPF pekan lalu.
Hmmm, gimana nih menurut kalian gengs? Masa UAS sudah dipangil Prabowo, terus kader PKS dikacangin gitu aja ya? Ahahaha.
Jangan gitu dong pak, kasihan kan Salim, masa yang dipangil UAS duluan, bukan Salim yang punya jabatan di PKS. Baek-baek loh pak, kader PKS pada ngambek nanti gagal koalisi loh. Hehehe, bercanda ya pak.
Memang sih gengs pertemuan yang akan dilakukan Prabowo dengan UAS sejauh ini belum diketahui apa agendanya. Tapi gak menutup kemungkinan loh di pertemuan ini Prabowo membujuk UAS untuk jadi cawapresnya. Ehehehe.
Kalau sampai UAS bersedia maju sebagai cawapresnya Prabowo, gimana nasibnya PKS dan Partai Demokrat ya? Apa mereka rela kardernya hanya dapat jabatan menteri?
Uuu… Kasihan, mereka sudah capek teriak sana sini yang didapat hanya recehan kekuasaan. Hehehe.
Eh, sebentar dulu gengs. Usut punya usut, selain ketidakjelasan agenda pembahasan pertemuan Prabowo dan UAS, kabarnya juga pertemuan ini terancam gagal karena UAS sudah memiliki agenda Tausiyah yang tidak bisa ditingalkannya. Weleh-weleh.
Kalau UAS enggak mau jadi cawapresnya Prabowo, kegirangan deh PKS dan Partai Demokrat karena ada kesempatan kadernya dipilih menjadi cawapres Prabowo. Ahahaha.
Tapi jangan senang dulu deh PKS sama Partai Demokrat, pasalnya partai Gerindra akan mengatur waktu ulang dengan cepat agar bisa berdiskusi persoalan Pilpres 2019 dengan UAS.
Kalau menurut kalian gimana gengs, apa yakin UAS akan menerima tawaran Prabowo menjadi cawapresnya di Pilpres 2019? Atau Prabowo hanya bicara taktik saja dengan UAS untuk pemenangan dirinya di 2019? Hmmm, siapa yang tahu gengs.
Daripada banyak mengira-ngira, mending yang pasti-pasti aja deh. Nih kayak ungkapan yang disampaikan Tere Liye: ”Kamu tahu, Lail, tidak ada kabar adalah kabar, yaitu kabar tidak ada kabar. Tidak ada kepastian juga adalah kepastian, yaitu kepastian tidak ada kepastian.” (G35)