“Aku merasa sedang dipermainkan oleh nasib, tenggelam ke dalam mimpi berlapis-lapis, mimpi yang di dalamnya ada mimpi lagi, lagi dan lagi.”
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]rabowo memberanikan dirinya untuk maju sebagai Calon Presiden di Pilpres 2014, namun nasib baik belum berpihak pada Prabowo, alhasil lagi dan lagi harus tersungkur gagal menuju Istana.
Kalau udah begini, Prabowo tercatat udah dua kali tumbang di Pilpres dong. Hmmm bisa putus asa dan pasrah dong, apa usahanya cukup begitu saja nih, entahlah.
Wadidaaw, di momentum politik berikutnya di 2019, Prabowo Subianto bersikap tak biasa dan berbeda sekali dengan saat pencalonannya dulu. Prabowo kini masih kebingungan dengan dirinya sendiri, akankah ia mencalonkan diri kembali di Pilpres atau pensiun saja.
Ahhh syudahlah, karena kan tau sendiri udah kalah dua kali, masa iya mau hattrick weleeeh weleeeh. Kalau begini caranya sih mau ga mau pilihannya cuma dua, mencalonkan diri lagi tapi ada garansi menang atau justru pensiun dan mengalah pada egonya yang ngotot jadi Presiden.
Prabowo mau pilih yang mana ya? Weleeeeh weleeeeh, mungkin itu yang sedang dipikirkannya. Pantesan menghilang dari peredaran. Yang bikin geleng – geleng, Prabowo itu muncul lagi bukan dengan niatan akan maju lagi atau pensiun, tapi Prabowo muncul dengan narasi “Indonesia Bubar 2030”.
Eeeetttt gimana ya, kalau begini sih siap – siap aja jadi sasaran mulut pedas para politikus. Apalagi prediksi masa depan Indonesia itu hanya dilihat dalam cerita fiksi, ahhh syudahlah. Prabowo memang punya selera humor yang tak biasa, uppssss, kalau fiksi jangan dibawa serius ah, masa sama cerita fiksi aja baper weleeeeeh weleeeeeh.
Tapi bagaimana dengan nasib Prabowo? Kader – kadernya udah pada teriak ingin mencalonkannya lagi? Lagian kadernya asal teriak aja sih atau memang ga paham sama kondisi Prabowo yang lagi bimbang begitu, kasih dong alesannya, jangan asal teriak hadeuuuhh.
Dari sekian banyak kader, ada satu kader yang mengerti kondisi Prabowo. Kader itu adalah Habiburokhman, ia berandai – andai kalau kondisi Prabowo itu mirip banget sama Ketua Partai Buruh yang jadi Perdana Menteri Inggris zaman baheula, weleeeh weleeeh.
Kemiripannya sih keduanya udah pernah kalah di pertarungan politik, tapi inget ada bedanya dong, kalau PM Inggris kan udah terpilih, lah kalau Prabowo?
Kalah doang, belom pernah menang. Spesialis kalah atau mengalah? Ahh syudahlah. (Z19)