“Kami banyak nyontek dari PKS. PKS kalau bikin kaderisasi itu kuat, di kemah, di gunung. Jangan mau kalah sama PKS. Kami banyak nyontek antum-antum ini semua.” ~ Prabowo Subianto
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]artai Keadilan Sejahtera (PKS) telah sedari lama membangun romantisme bersama Partai Gerindra. Maka tak aneh bila keduanya masih sering terlihat mesra dalam berbagai kontestasi politik.
Bahkan, walaupun PKS acapkali tak diberi jatah kekuasaan oleh Partai Gerindra, tapi PKS selalu menjadi bagian dari romantisme koalisi.
Mungkin PKS selalu ingin menjadi tim sukses, jadi wajarlah kalau ada anggapan kalau PKS itu partainya tim sukses, weleeeh weleeeeh.
Ehmm, pantas saja belakangan ini Prabowo Subianto memuji dan mengapresiasi PKS yang selalu membantu Partai Gerindra.
Apalagi tak pernah ada yang disakiti dalam koalisi ini, katanya, terlebih pas Pilpres 2014, malahan campur tangan PKS sangat terasa manfaatnya oleh Prabowo.
Prabowo sih mengklaim, setiap kepala daerah yang dipimpin PKS saat Pilpres 2014 lalu itu daerahnya selalu dimenangkan oleh Prabowo. Tuhkan, gimana ga banyak berkorban coba PKS buat Partai Gerindra, sampe segitunya, uhuukkk uhhhuukk.
Akhirnya, Prabowo wajib mengakui kalau PKS punya komitmen yang pasti dan tak pernah ingkar pada janjinya. Apalagi melihat pergerakannya, ehmm, PKS konkret dan sudah diuji kebenarannya.
Ternyata barulah ditemukan rahasia komitmen PKS kepada Partai Gerindra, ternyata itu berasal dari perkaderan PKS yang kuat. Ehmm, jadi pembentukan sikap dan pemikiran PKS yang keukeuh pada satu pilihan itu dari situ toh.
Pantesan aja, Prabowo Subianto katanya mau ikut – ikutan membuat perkaderan Partai Gerindra mirip – mirip sama PKS. Uhuuyy, kalau Prabowo meniru PKS gitu, biar dikata apa?
Ternyata ehh ternyata, Prabowo ngiler pengen bikin perkaderan kayak PKS, alhasil Prabowo cuma bisa nyontek dari PKS. Mau ngangkat psikologis PKS ya? Ehmm.
Tapi kalau diperhatikan secara seksama, omongan manis Prabowo ini apakah bermakna sesuatu yang lain? Semisal, pelipur lara karena cawapres untuk Prabowo belum tentu dari sembilan nama yang diusulkan PKS?
Atau Prabowo hanya manis dibibir aja, ehmm, entahlah, weleeeh weleeeh. Nah, kalau khawatir Prabowo hanya bisa berucap aja.
Mendingan maknai apa yang dikatakan Bacharuddin Jusuf Habibie, kalau kesetiaan itu berarti ketulusan untuk menyimpan satu hati didalam hati dan berjanji untuk tidak akan mengkhianati.
Berarti, kalau Prabowo tak memilih satu dari sembilan nama cawapres dari PKS, tuturan manis Prabowo tentang PKS berisi pesan pengkhianatan dan gugurnya kesetiaan? Weleeeh weleeeh. (Z19)