“(Isi pidato Prabowo) sah-sah saja, tapi anak muda lebih suka dengan politics of hope, cara berpolitik yang menghadirkan harapan melalui program kongkrit, bukan menyebar ketakutan dan pesimisme,” ~ Juru bicara PSI, Dedek Prayudi.
PinterPolitik.com
[dropcap]B[/dropcap]eda politisi, beda pula gaya komunikasi mereka. Terlebih jika gaya komunikasi itu dilakukan kepada khalayak umum. Pastinya akan ada banyak bumbu pemanis dalam hidangan isu yang akan diberikan. Seperti halnya gaya komunikasi politik Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Setelah sebelumnya menghebohkan jagad politik nasional dengan pidato ‘Indonesia Bubar 2030’, kini, Prabowo kembali mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pidato terbarunya.
Nah, kalian udah pada dengar isi pidato Prabowo blum nih? Bagi yang belum, cekidot aja di akun resmi Facebook Prabowo. Isinya gimana? Ya gitu deh, penuh dengan nyinyiran khas ala politisi oposisi. Ya kali Prabowo yang juga akan menjadi kompetitor Jokowi dalam Pilpres 2019 malah mengelu-elukan? Ngimpi!
Secara keseluruhan, apa yang disampaikan Prabowo itu berisikan pernyataan politics of fear. Itu tuh, gaya komunikasi politik dengan menyebar rasa ketakutan pada publik. Ya seakan-akan Indonesia sedang mengalami krisis ini atau darurat itu. Ya pokoke lagi banyak masalah gitu deh. Drama banget gak sih?
Ya, negeri ini memang gak seindah dunia dongeng yang menceritakan keidealan sebuah kehidupan. Pasti ada aja permasalahan dan tantangan yang mesti dihadapi. Permasalahannya justru ada pada sikap pemimpinnya itu sendiri, apakah ia membiarkan atau justru membangun negeri ini agar lebih baik. Catet tuh!
Kecuali segala kritikan Prabowo pada Pemerintahan Jokowi ini dilakukan dengan menutup mata ya. Kalau gitu mah sabodo teuing, apa pun yang dilakukan Pemerintah untuk memperbaiki dan membangun negeri ini pasti tetap aja dinilai jelek. Hadeuh, cape deh. Kritikan membabi buta model gini nih yang bikin KZL.
Terus apa opsi-opsi yang ditawarkan Prabowo sebagai pelengkap dari kritikannya? Boro-boro ada pembahasan politics of hope, isi pidatonya mah dominan politics of fear doang. Apa ini cara Prabowo kampanye mempromosikan diri untuk maju dalam Pilpres mendatang? Eike rasa strateginya gak tepat ah.
Disaat Prabowo terus sibuk nyinyir dengan berbagai kritikannya tersebut, perlahan tapi pasti Presiden Jokowi sedang berbenah diri memperbaiki hal-hal yang dikritik oleh Prabowo. Kalau cuma berwacana doang mah, siapa aja juga bisa ya! Bekerja optimal dengan situasi Indonesia yang gak prima itu yang sulit.
Terkadang terlalu lama berwacana, hanya akan menjebak seseorang dalam delusi semata. Yang jauh lebih penting itu adalah bekerja nyata menyelesaikan persoalan tanpa berlama-lama berwacana. Seperti halnya yang dikatakan filsuf Voltaire(1694-1778): “Let us work without theorizing, tis the only way to make life endurable.” (K16)
PRABOWO SUBIANTO LIVE STREAMING ON FACEBOOK
Posted by Prabowo Subianto on Tuesday, 19 June 2018