“Uang tidak pernah bisa bicara, tapi uang bisa bersumpah.” ~ Bob Dylan
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]ayoritas kepala daerah di Jawa Timur masuk dalam rombongan Tim Sukses Jokowi-Ma’ruf Amin.
Sementara nama gubernur dan wakil gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak membentuk kelompok sendiri yaitu Jaringan Kiai dan Santri Sasional (JKSN) tentu untuk mendukung Jokowi.
Hmmm, gimana nih menurut kalian? Halal aja kan? Yoi lah halal, jangan sampai enggak, kalau enggak ya dihalal-halalin aja cuy! Share on XMaksudnya jika berdasarkan HAM, masa membatasi kehendak individu. Menurut Wapres Jusuf Kalla, kepala daerah enggak boleh jadi ketua tim pemenangan. Tapi kalau jadi anggota tim pemenangan gapapa dong? Hahaha.
Nah apalagi bang Sandiaga Uno sebelum jadi cawapresnya Prabowo juga pernah bilang: ”Gapapa dong kepala daerah masuk tim pemenangan, asal tidak mengganggu kinerja di daerah yang dipimpin”. Betul apa betul cuy? Kalau enggak betul ya dibetul-betulin aja lah ya! Orang kaya mah bebas! Wkwkwk.
Keadaan Jokowi yang menjadikan kepala daerah sebagai bagian dari timses sangat berbanding terbalik dengan kubu Prabowo. Hal itu karena kubu Prabowo enggan menggunakan kekuatan kepala daerah untuk masuk dalam tim pemenangan di Pilpres nanti. Weleh-weleh.
Kontroversi ini disambut juga oleh Ketua Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Provinsi Jawa Timur, Supriyatno dengan tampolan. Ia mengatakan bahwa kepala daerah sudah mengembang tugas berat di daerah, lantas jangan-lah ditambah dengan tugas pemenangan Pilpres 2019.
Lagian juga masyarakat butuh diperhatikan dan harus diperlakukan sama. Hal yang sangat ditakutkan adalah pemimpin daerah akan berat sebelah. Asyik, yakin nih enggak mau pakai kepala daerah di tim pemenangan?
Hmm, mungkin Prabowo-Sandi enggak mau kayak Jokowi karena hal yang dilakukan akan percuma. Sebab kepala daerah di Jawa Timur kan sudah diborong semua sama Jokowi. Wkwkwk.
Kasihan ya kubu Prabowo-Sandi, enggak bisa sekuat Jokowi menggerakkan kepala daerah untuk jadi tim pemenangan di daerah. Ckckck, tapi jika seandainya Prabowo-Sandi di posisi Jokowi apa mungkin mereka masih konsisten enggak mau pakai kepala daerah masuk ke dalam tim pemenangan Pilpres?
Dari pada mikirin hal yang enggak-enggak seperti ini, mending kita pikirin hal yang iya-iya seperti ungkapannya Riwan Kamil yang katanya siap juga jadi tim pemenangan Jokowi:
“Politik itu mulia. Cara untuk memperjuangkan nilai. Politik praktis juga umumnya bising berintrik. Butuh nalar jernih dan sabar dalam menavigasinya.” (G35)