“Saya kira pertemuan yang sangat intensif semacam ini akan membangun chemistry. (Setidaknya untuk menjajaki) siapa presiden & siapa wakilnya, serta bagaimana format koalisinya,” ~ Ketua DPP Partai Amanat Nasional, Yandri Susanto.
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]aban hari mendekati masa pendaftaran kandidat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) para politisi mulai sering menjalin komunikasi secara intens. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan loyalitas partai koalisi yang akan terbentuk menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang.
Ya, seperti penjajakan koalisi yang dilakukan Gerindra dengan PAN. Baru-baru ini, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan di Rumah Dinas Ketua MPR, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin (25/6/2018). Jadi kepo nih.
Loh, bukannya dua partai ini sudah satu haluan ya dalam Koalisi Keumatan? Kok perlu dipertegas lagi untuk berkoalisi, emangnya koalisi yang kemarin itu apaan? Unfaedah banget tau gak sih. Aya aya wae ah dua Ketum Partai ini. Eh, kecuali kalau yang dibahas berbeda loh ya. Siapa tau mereka aslinya bahas yang lain.
Mungkin bahas sosok Cawapres Prabowo kali ya! Nah loh, jadi beneran nih Gerindra udah ninggalin Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS udah dari dulu loh ngintili mendukung Prabowo loh. Masa tega sih, malah mencampakkan dan beralih ke PAN? Kalau kata Bang Haji Rhoma, kalian sungguh terlalu. Ckckck.
Salah PKS sendiri sih, dulu terlalu getol grasak-grusuk PDKT ke Prabowo. Kan Prabowo jadi ilfil sekarang. Salah siapa coba kalau udah kayak gitu? Ya mending meminang dari PAN, gak banyak nuntutnya, lebih kalem. Tapi kalau benar Prabowo mau mencari Cawapres dari PAN, siapa gerangan sosok tersebut?
Apakah dia adalah Zulkifli Hasan? Atau jangan-jangan malah Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais. Tapi siapa pun itu, pasti dirasa lebih realistis dan menguntungkan dibandingkan jika bersanding dengan kandidat Cawapres dari PKS. Mungkin di mata Prabowo dukungan PAN lebih prospek kali ya. Warbyasah. Dan apakah Cawapres pilihan Gerindra ini pada Pilpres 2019 bisa meningkatkan elektabilitas Prabowo, dan mengalahkan Presiden Petahana Joko Widodo (Jokowi)? Mmm, cuma Tuhan dan rumput bergoyang yang tau jawabnya. (K16)