“Beliau biasa-biasa aja, beliau juga tahu setiap partai punya hak untuk bertemu dengan siapa aja. (Prabowo) Enggak masalah, artinya saling percayalah saya dengan pak Prabowo.” ~ Sohibul Iman.
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]ungkin wacana munculnya poros ketiga sudah usang bahkan terbilang mustahil. Karena dua kubu Pilpres 2014 akan mengulang nostalgia pertarungan antara Prabowo dan Jokowi.
Tapi, itupun kalau skenarionya tak berubah hingga Agustus 2018 mendatang. Tahu sendiri kalau di politik itu serba mungkin, sesuatu yang ga mungkin aja bisa tiba-tiba jadi mungkin karena politik.
Seolah kembali menghembuskan angin harapan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menunjukkan keseriusannya membangun komunikasi dengan Partai Demokrat untuk menginisiasi adanya poros ketiga.
Jalan tengah memang terkadang bisa menjadi solusi di tengah dua kubu yang berseteru, tapi akankah PKS rela meninggalkan romantismenya bersama Partai Gerindra? Ehmm, rasanya sulit dibayangkan, tapi masih memungkinkan.
Pasalnya, PKS sebenarnya harus menaruh rasa kecewa karena tak diberikan potongan kue kekuasaan oleh Partai Gerindra, alhasil PKS harus puas hanya dengan menjadi tim pemenangan saja.
Kalau motivasinya agar dapat potongan kue kekuasaan, PKS transaksional dong? Ya memang kelaziman dunia politik begitu, mau diapain lagi, weleeeh weleeeeh.
Kalau masih gabung sama Partai Gerindra, emangnya PKS kuat kalau dijuluki jadi partai spesialis tim pemenangan? Uhuuukkk uhuuukkk.
Tapi katanya koalisi antara PKS, Partai Gerindra, dan PAN itu koalisi yang permanen dan sudah menjalin romantisme sedari lama. Masa mau bubar cuma gara – gara PKS ngambek ga dapet kursi kekuasaan? Pantesan kabur ke Partai Demokrat.
Lah, emangnya ada jaminan kalau PKS bergabung dengan Partai Demokrat akan mendapatkan apa yang PKS inginkan?
Ehmm, mungkin iya, mungkin juga engga. Tapi setidaknya sikap PKS yang genit sama Partai Demokrat bikin Prabowo gimana ya?
Hufft, katanya sih Prabowo gapapa dan ga akan marah juga. PKS kan sudah percaya dengan Prabowo, begitu juga sebaliknya kan? Hmmm, iya iya iya.
Makanya Prabowo harus rela menerima keputusan PKS, mau tetap bergabung dengan Partai Gerindra asal dapet kursi Cawapres ataupun lompat membentuk poros ketiga dengan Partai Demokrat.
Kalau kata Emma Grace, hidup terlalu pendek untuk dilalui dengan berharap, lalu kecewa. Makanya, ga mungkin PKS kembali dikecewakan lagi kan? (Z19)