Site icon PinterPolitik.com

Prabowo, Lebih Luhur Dari Presiden

Prabowo, Lebih Luhur Dari Presiden

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Republik Indonesia, Joko Wdodo (Foto: Tempo)

“Pemimpin yang sukses, melihat peluang dalam setiap kesulitan daripada kesulitan dalam setiap kesempatan.” ~ Reed Markham


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]ebut Prabowo Subianto dalam merebut kursi Presiden Republik Indonesia mungkin tak akan pernah menemui titik temu yang jelas.

Dua kali mencalonkan diri dan akhirnya selalu gagal. Pertama sebagai Cawapres di Pilpres 2009 dan kedua sebagai Capres di Pilpres 2014.

Masih inginkan, bagaimana Prabowo bercita-cita kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia di 2019? Coba pikir lagi deh, daripada…..

Ya, daripada kalah lagi kan menyakitkan, weleeh weleeh.

Apakah memang tak ada keberuntungan yang digariskan di tangan Prabowo? Weleeeeh weleeeh. Ataukah Prabowo tak ditakdirkan menjadi seorang Presiden?

Makanya yang dikejar itu harusnya potensi, jangan malah sibuk sendiri mengejar ambisi. Kalau mengejar ambisi tentu tak akan pernah berujung dan tak ada puasnya.

Namun bila mengejar potensi, tentu perjalanannya seperti mengejar sesuatu yang sudah didukung dengan modal dasar dan berpeluang besar untuk sukses.

Nah, kira – kira tahta Presiden bagi Prabowo merupakan potensi atau ambisi ya? Sepertinya sih sebatas ambisi saja. Baru sepertinya loh, jadi jangan dulu mencibir, weleeeh weleeeh.

Karena bila ditinjau dari pengalamannya sih, pil kekalahan yang mungkin akan didapatkan. Tapi apakah Prabowo sadar tentang potensi besar apa yang dimilikinya?

Bukahkah pemimpin harus cerdas membaca peluang? Seharusnya, ia mulai membaca diri, sebenarnya peluangnya terletak di mana.

Kan kalau jadi Presiden atau Wakil Presiden, sudah gagal. Tapi cobalah menengok bahwa Prabowo cenderung bernasib baik bila berperan sebagai suksesor atau The King Maker.

Bahkan, peran Prabowo sebagai The King Maker inilah yang mengantarkan Presiden Joko Widodo melenggang memuncaki kepemimpinan nasional.  Waduh, masa sih? Weleeeh weleeeh.

Awalnya, Prabowo mengusung Jokowi – Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Peluang ini yang disadari banyak orang sebagai batu pijakan awal bagi Jokowi menuju Istana.

Hmmm, sukses kan Prabowo melenggangkan Jokowi menuju Istana? Eiiitttsss, jangan lupa juga, Anies Baswedan – Sandiaga Uno menang jadi Gubernur dan Wagub DKI juga buah karya Prabowo.

Kira-kira, maukah Prabowo mengejar potensinya sebagai The King Maker itu? Tapi kalau masih ada ambisi jadi Presiden, bagaimana ya? Sebaiknya sih, dikubur aja ambisi itu, lengkap dengan kenangan pahitnya. Weleeeh weleeeh. (Z19)

Exit mobile version