“Diam adalah tidur yang memelihara kebijaksanaan.” ~Francis Bacon
PinterPolitik.com
[dropcap]C[/dropcap]apres nomor urut 02 Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam diskusi The World in 2019 Gala Dinner yang digelar majalah The Economist di Singapura.
Ngomong-ngomong kalian tahu majalah The Economist nggak gaes? Itu loh, majalah berita dan peristiwa internasional dari Inggris. Mantap uga ya doi bisa jadi pembicara. Hehehe.
Jadi gaes, dalam diskusi tersebut, Prabowo ditanya oleh moderator mengenai perbedaan antara Prabowo ketika maju di Pilpres 2014 dengan Prabowo yang maju di Pilpres 2019. Kayaknya publik internasional penasaran juga nih sama sosok Prabowo. Hehehe.
Eh iya, terus kalian tahu nggak apa jawaban doi? Yup, doi mengaku kalau sekarang lebih bijaksana dan lebih filosofis dalam meilihat masalah dengan kerangka yang lebih besar.
Hmmm, tunggu dulu deh. Kayaknya ada yang kurang. Kalau soal Pak Prabowo sering salah bicara, tapi juga sering minta maaf, nggak disebut juga? Edededeh, kirain itu hobi baru Bapak. Abis gitu lagi, gitu lagi sih. Wkwkwk.
Nah, selain itu, Prabowo juga mengaku lebih tenang dibandingkan pada Pilpres 2014 lalu. Iya sih, saking tenangnya sampai jarang terlihat di media massa. Sepi-sepi bae, ramean yang jadi cawapresnya, si Sandiaga Uno. Ada-ada aja polahnya. Upss…
Prabowo mengaku sekarang lebih tenang. Iya, saking tenangnya sampai jarang terdengar di media massa. Ups~ Share on XEhh, tapi aku percaya sih, semakin dewasa umur seseorang, pasti ada banyak pelajaran berharga yang didapat. Prabowo sendiri mengakui itu. Kini, Prabowo bahkan menjadi senang belajar sejarah. Karena dari sejarahlah pengalaman dan pelajaran itu tercipta.
Makannya ada istilah, Jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Kalau lupa, akhirnya kaya anak-anak muda zaman sekarang, yang cuma tahu soal Orba otoriter, dan PKI jahat. Kalau ditanya sejarahnya gimana, cuma bisa cengengesan sambil bilang, ehmmm, anu, ehmmm, apa ya? Jiaaahhh…
Dalam periode 2014 hingga 2019, Prabowo juga keliling Indonesia untuk mendengar aspirasi masyarakat. Dengan banyak berdialog, Prabowo melihat adanya perbedaan dalam masyarakat Indonesia.
Prabowo melihat masyarakat sekarang memiliki kesadaran akan berbagai permasalahan di Indonesia. Lebih melek informasi melalui media sosial.
Hmmm… koreksi dikit ya Pak. Masyarakat kita memang ada yang melek informasi dari media sosial, tapi yang buta kebenaran juga banyak. Betul nggak? (E36)