Site icon PinterPolitik.com

Prabowo Kere, Timsesnya Matre?

Prabowo Kere, Timsesnya Matre?

Foto : Istimewa

“Bagaimana kalau uang jajan lebih besar ketimbang uang makan?”


PinterPolitik.com

[dropcap]W[/dropcap]akil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Raja Juli Antoni mempertanyakan dana awal kampanye Prabowo-Sandiaga. Pasangan itu melaporkan saldo awal dana kampanyenya yang hanya sebesar Rp 2 miliar.

Juli berfirasat, angka Rp 2 miliar untuk dana awal kampanye ini janggal. Terlebih Juli percaya Prabowo dan Sandiaga berkantong tebal, setebal muka Ratna Sarumpaet yang harus dioperasi plastik oleh dokter estetik. Wkwkwk.

Wajar memang bila publik bertanya-tanya kenapa dana kampanye Prabowo dan Sandiaga hanya Rp 2 miliar. Kenapa? Apa kardus-kardus lain seperti yang pernah disangkakan Andi Arief telah menyembunyikan uangnya Sandi?

Tuhan, kasihan mereka tidak punya uang untuk kampanye! Kasihan mereka dipersekusi masyarakat Indonesia. Kasihan mereka ikut ditipu tim suksesnya sampai harus operasi plastik! Weleh-weleh.

Mungkinkah alasan banyak warga yang mempersekusi Neno Warisanman dan  penyebab Ratna berbohong adalah karena dana kampanye yang tersendat? Bila sampai benar, maka tepatlah prediksi saya bahwa Prabowo-Sandi bukan mengajarkan politik itu tidak perlu mahal! Tapi politik tanpa kemewahan harta tidak ada apa-apanya. Ckckck.

Eits ini bukan sembarang prediksi cuy! Buktinya dari edaran surat kabar yang bertebaran di penjuru kota yang bahagia warganya dan maju kotanya! Tertulis kisah tentang mirisnya tim sukses Prabowo-Sandi yang macet sebab belum ada uang untuk operasional alias minimnya dana kampanye.

Duh aduh, ada dua kabar buruk kalau seperti ini ceritanya gengs. Kabar yang pertama, kita harus berduka karena Prabowo gagal tersenyum sebab malu kalah sama Jokowi yang katanya enggak becus urus negeri.

Kabar buruk yang kedua, kita harus berduka melihat rakyat terlalu terorientasikan terhadap uang. Rakyat yang mau dukung Prabowo tidak iklas kalau tidak ada uang! Luar biasa, kita butuh sejahtera, tapi kita meminta uang! Uang, uang, dan uang! Weleh-weleh.

Mungkin benar dan tepat jika Belanda dulu sebut kita bangsa bermental inlander. Mbok  sekarang apa-apa harus uang, Prabowo-Sandi yang enggak punya uang malah terlihat mau ditendang. Weleh-weleh.

Saya sudah tidak mau lah berkomentar banyak bagaimana negeri ini seharusnya bersikap. Soalnya rakyat dan pemimpinnya kocak! Sekarang siapa dong yang mau disalahkan, pemimpin yang seenaknya atau rakyat yang tak jelas arahnya?

Gimana pendapat kalian gengs, masih mau dukung presiden secara sukarela tanpa diberi dana? Atau duit dulu baru kerja? Nanti kalau sudah terpilih, terserah deh mau ingat kita apa enggak! Gitu kah? Share on X(G35)

Exit mobile version