“Hat down, cross town, livin’ like a rockstar” – Billy Ray Cyrus, penyanyi country asal Amerika Serikat
PinterPolitik.com
Hmm, siapa sih yang bisa lupa dengan momen-momen khusus dari Pak Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan? Coba diingat. Dulu, joget yang dilakukan beliau kala ramai Debat Pilpres 2019 sempat viral lho di media sosial.
Selain itu, Pak Prabowo juga dikenal dengan penampilan-penampilan beliau yang nyentrik lho. Siapa coba yang bisa ingat sosok beliau tanpa kemeja-kemeja safari favorit beliau?
Belum lagi, Pak Prabowo juga dikenal dengan salah satu jenis aksesoris kesukaan beliau lho, yakni topi koboi ala Amerika Serikat (AS). Tak jarang, topi-topi koboi itu dikenakannya dalam beberapa kesempatan.
Wah, kalau ngomongin soal topi koboi, jadi ingat Yeehaw Challenge yang sempat ngetren di media sosial TikTok pada tahun 2019 lalu. Dalam tantangan itu, pengguna medsos diminta untuk mentransformasi dirinya dari mengenakan pakaian biasa ke pakaian ala koboi – lengkap dengan topi dan jeans-nya – setelah meminum jus #yeeyee yang membuat mereka menari.
Hmm, mungkin nggak ya kalau Pak Prabowo ini pengen ikutan mencoba challenge serupa? Kan, TikTok sekarang kembali ngetren lagi tuh di Indonesia. Hehe.
Eits, tapi, ternyata, Pak Prabowo kemarin menggunakan topi koboi bukan untuk mengikuti challenge itu. Kabarnya, beliau menggunakan topi koboi ketika berkunjung ke Natuna – khususnya di fasilitas observasi warga-warga negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya berada di Provinsi Hubei, Tiongkok.
Uniknya, meski tetap mengenakan kemeja safari dan topi koboi favoritnya, Pak Prabowo justru tampak datang tanpa mengenakan masker. Padahal, para awak media yang ada di sana diwajibkan oleh pihak berotoritas guna mengenakan masker setiap saat.
Pak Prabowo bilang bahwa keputusannya bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tak mengenakan masker cukup beralasan. Kata beliau, kondisi dan situasi masih aman untuk tidak mengenakannya.
Waduh, padahal kan, seperti yang kita ketahui, para WNI yang ada di sana sedang dalam proses karantina dalam beberapa hari ke depan. Katanya, sesuai prosedur yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) karantina itu dilakukan guna menentukan kepastian akan kondisi kesehatan mereka.
Hmm, ya terlepas dari perasaan aman atau tidaknya, prosedur semacam ini kan perlu diikutin biar publik merasa yakin bahwa kebocoran penyakit menular tidak terjadi. Apalagi, kan, publik kini tengah merasa panik dengan adanya wabah virus Corona (n-Cov) yang bermula dari Tiongkok tersebut. (A43)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.