“Tidak mungkin uang itu uang halal, mustahil. Itu pasti berasal dari uang bangsa Indonesia. Karena itu saya anjurkan kalau rakyat dibagi sembako, diberi uang terima saja karena itu hak rakyat,” ~ Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
PinterPolitik.com
[dropcap]T[/dropcap]ahun politik merupakan tahun yang ditunggu-tunggu bagi partai politik dan seluruh kader di dalamnya. Di tahun ini parpol akan menggerakkan mesin partainya untuk bisa memperoleh suara rakyat. Terkadang, agar memperoleh suara secara signifikan, ada aja cara-cara culas yang dilakukan. Salah satunya dengan money politics’ kapada para pemilik suara.
Di era demokrasi sekarang ini, cara menggaet suara pemilih dengan uang dan sembako politik udah terasa usang. Ya bisa dibilang udah primitif gitu deh. Hari gini kok masih main politik uang. Malu ah, masa menjabat dari hasil menyuap suara rakyat. Calon pemimpin kayak gini nih yang harusnya gak dipilih. Wew.
Uniknya nih ya, ada loh politisi yang justru menyerukan untuk mengambil uang atau sembako politik tersebut. Dia adalah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurutnya pemberian tersebut berasal dari uang yang dicuri dari rakyat. Jadi ketika diberikan kembali pada rakyat, ya silakan diambil aja. Mmm.
Lah, artinya Prabowo membenarkan tindakan politik uang ini dung ya? Waduh, di kala Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mewanti-wanti agar masyarakat menolak jika ada politik uang di daerahnya, eh ini malah menganjurkan untuk diambi. Aya aya wae ah. Masa Prabowo malah menyerukan sebaliknya!
Padahal nih ya, Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah jelas melarang praktik itu. Apa Prabowo gak ngerti hal-hal kayak gini ya? Hadeuh, cape deh. Katanya mau jadi Presiden, masa malah pro terhadap bentuk-bentuk korupsi seperti upaya penyuapan dengan politik uang sih?
Ya meski Prabowo menganjurkan masyarakat menerima pemberian mejelang Pilkada, tapi sebaiknya mereka tidak terpengaruh dalam memilih calon kepala daerah. Jiah, apa artinya pernyataan belakangan ini kalau awalnya sudah menganjurkan untuk menerima pemberian hasil politik uang? Sungguh unfaedah.
Mungkin maksudnya agar Prabowo itu terkesan membela hak rakyat dengan memberikan anjuran ini. Ya semacam cerita Robin Hood zaman now gitu deh. Prabowo keliatan seakan bijak ya? Tapi alih-alih dibilang bijak, Prabowo bisa aja justru terlihat konyol di mata masyarakat. Seperti yang dikatakan filsuf Niccolo Machiavelli (1469-1527): “The wise man does at once what the fool does finally.” (K16)