HomeCelotehPrabowo ‘Dipaksa’ Jadi Caleg

Prabowo ‘Dipaksa’ Jadi Caleg

“Saran gua, Pak @prabowo jadi Caleg @Gerindra aja siapa tau karier politiknya cemerlang karena petugas partainya saat ini yang duduk di Parlemen sangat tidak berguna. #WajahOposisiIndonesia” ~ cuit akun @c_stalking


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]rabowo Subianto lagi dan lagi dijagokan Partai Gerindra dan lingkar koalisinya untuk maju kembali sebagai calon Presiden 2019.

Berarti ini ketiga kalinya, kalau kalah gimana? Apa mungkin takdir Prabowo sudah seharusnya menjadi oposisi kali ya? Atau Prabowo mau melipat dengan penguasa? Ehmm, ga yakin mau begitu.

Weeiits, oposisi kan ga selamanya selalu di luar Pemerintahan, siapa tau kan bisa kayak kemenangan oposisi Malaysia yang kini menjadi penguasa Malaysia. Mungkin ga Indonesia kecipratan ya?

Ehmm, sudah jelas engga akan pernah bisa kecipratan, kecuali main cocok – cocokan doang, uppss, cocoklogi kali ah, hehehe. Kalau mau dilihat dari raut wajah oposisi Indonesia dan di Malaysia ya sudah jelas berbeda.

Kalau kata salah satu warganet, Chris, cuitannya dibalas Partai Gerindra, ia mengatakan oposisi di Malaysia itu lebih mengedepankan gagasan dan konsep besar.

Berbeda dengan oposisi Indonesia yang tak terstruktur dalam memberikan kritik dan saran bagi Pemerintah.

Wajar makanya kalau masyarakat cenderung membela penguasa, karena sering jadi sasaran tembak oposisi yang asal – asalan.

Apalagi kalau kata Chris, kayaknya Prabowo sia – sia belajar dari kemenangan oposisi Malaysia. Karena perjalanan awal dan prosesnya berbeda, jadi hasilnya juga pasti beda dengan oposisi Indonesia.

Baca juga :  Segitiga Besi Megawati

Akhirnya, Prabowo disarankan lebih baik menjadi calon anggota legislatif (caleg) saja dibandingkan menjadi calon Presiden.

Siapa tau ke depannya memiliki karier yang jelas dan setidaknya, bisa mengevaluasi kinerja kader Partai Gerindra yang jadi anggota DPR.

Weleeeh weleeeh, tapi kalau Prabowo jadi caleg Partai Gerindra tak ada lawan yang sebanding dengan Jokowi dong? Ya kalau akhirnya begitu mau gimana?

Lagian oposisi ga serius membangun gerakan dan memberikan kritik yang sifatnya lahir dari jeritan rakyat sih, hadeuuh, weleeeh weleeeh.

Kalau kata kartunis dari Amerika Serikat, James Thurber, jangan melihat masa lalu dengan penyesalan, jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran.

Prabowo dan lingkar koalisi oposisinya sudah sadar fungsi oposisi belum? Atau ga tau kalau oposisi itu harus ngapain? Weleeeh weleeeh. (Z19)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...