“Berani muncul melawan arus, mendobrak kepalsuan yang terlanjur serius.” ~Najwa Shihab
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]emarin bertindak sebagi pahlawan, sekarang bersikap bagaikan korban penipuan. Duh, aduh, aduh, politisi memang paling bisa deh berkamuflase. Tapi mau gimana lagi, kalau nggak gitu kepentingan bisa ketinggalan. Wkwkwkwk
Ya, kubu Prabowo Subianto sepertinya sudah mulai gerah dengan berbagai ejeken yang menerpanya terkait kekonyolan mereka percaya dan membela Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya padahal habis melakukan prosedur sedot lemak. Ehmmm, yah, memang lucu sekali.
Juru Bicara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengatakan bahwa Prabowo sebenarnya sudah memverifikasi pengakuan Ratna kepada timnya, seperti Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon hingga Ketua Bada Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Jenderal (Purn.) Djoko Santoso.
Prabowo bahkan sempat bertemu langsung dengan Ratna. Karena kebohongan yang disampaikan Ratna disampaikan secara konsisten, makanya Prabowo jadi percaya.
Tapi yang bikin Andre Rosiade sebal, wong Ratna sudah ngaku dan tim Prabowo sudah minta maaf, kok masih diserang saja?
Nggak tahan jadi bulan-bulanan, Andre lantas membandingkan masa lalu Jokowi saat menunjuk Arcandra Tahar menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Juli 2016 lalu. Masa seorang presiden nggak tahu kalau Arcandra masih memegang paspor Amerika Serikat?
Kalau Prabowo dibully karena termakan omongan Ratna Sarumpaet, apa kabar Joko Widodo yang nggak tahu menterinya berkewarganegaraan ganda? Ckckckck.. Share on XMenurut Andre, peristiwa tersebut menunjukkan Jokowi tak lebih teliti dari Prabowo. Padahal, sebagai orang nomor satu di Indonesia, Jokowi memiliki banyak ‘alat negara’, seperti BIN, BAIS, Polri, Kejaksaan Agung, hingga KBRI di AS untuk memverifikasi status kewarganegaraan seorang calon menteri.
Tak sampai di situ, Andre menyebut Jokowi bukan lah sosok yang ksatria lantaran mantan Wali Kota Solo itu tak menyampaikan langsung pencopotan Arcandra. Padahal, kata Andre, Jokowi yang melantik langsung Arcandra sebagai Menteri ESDM.
Andre mengatakan bahwa Prabowo yang menyampaikan langsung masalah penganiayaan terhadap Ratna, dan Prabowo juga langsung meminta maaf secara terbuka setelah mengetahui bahwa Ratna berbohong mengenai penganiayaan tersebut.
Nah loh, kalau begini kedua calon presiden kita jadi terlihat mirip ya. Sama-sama nggak teliti dan gampang tertipu. (E36)