Site icon PinterPolitik.com

Prabowo: 2014 Saya Dicurangi

prabowo dicurangi jokowi

Prabowo Subianto. (Foto: Bualbual.com)

“Curang adalah pilihan, bukan kesalahan.” ~Anonim


PinterPolitik.com

[dropcap]C[/dropcap]alon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali membuka lembaran lama. Eitss, tapi bukan soal hubungan asmara ya, tapi soal Pilpres 2014. Yaa, dua-duanya sama-sama pahit sih gaes. Hiks

Konon katanya, Prabowo menemukan banyak kecurangan saat melawan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Pilpres 2014, namun tak ada satu pihak pun yang mendengarkan. Bahkan katanya, Mahkamah Konstitusi (MK) saat itu seolah tak ingin membuka bukti kecurangan yang disodorkan pihaknya kepada lembaga tersebut.

Hmm, kalau memang nggak ada yang mau dengar, kenapa nggak disebar sendiri aja gitu Pak? Kan kita mengenal media sosial gitu loh. Kayak Lambe Turah gitu loh, segala macam bukti apa aja bisa disebar. Bahkan bukti soal jenis kelamin asli seseorang. Ya khaannn? Dari pada bete merasa jadi korban terus-menerus. Hihihihi.

Ehh, tapi katanya waktu itu, meski tau dicurangi, Bapak tetap menunjukkan sikap lapang dada dan mengakui kemenangan Jokowi sebagai Presiden periode 2014-2019 ya? Bahkan tetap hadir dalam pelantikan.

Bagus… Salut deh aku… Nggak kayak siapa Pak? Itu loh yang katanya siapa gitu? Itu loh yang katanya Pak Prabowo ada pemimpin lain yang justru nggak mau datang pada pelantikan lawannya saat kalah Pilpres. Jangankan datang, salaman aja nggak mau.

Aku setuju kalau kata Pak Prabowo sikap tersebut bukan contoh berdemokrasi yang baik. Tapi siapa orangnya?

Hmmm… kayaknya eik tahu deh Bapak lagi nyindir siapa. Eik juga paham kenapa Bapak nggak mau nyebut, takut dijewer ya kupingnya? Dulu kan pernah menerima kekalahan bersama. Edededehh..

Kayaknya seru kalau setiap bukti kecurangan di Pemilu disebarkan di sosial media. Biar tahu malu... Hehehe, sekadar saran. Share on X

Emang baiknya, mau menang atau kalah, pemimpin itu harus bisa memberikan contoh yang baik. Mau menerima kekalahan. Itu baru namanya negarawan sejati.

Tapi soal kecurangan ya, siapapun harusnya mengutuk perbuatan tersebut. Semoga di Pilpres tahun depan nggak ada lagi kecurangan-kecurangan yang dapat menodai nilai demokrasi di negara kita. Biar pemerintahannya berkah. Ehmm, ini hanya sekadar mengingatkan loh, akan lebih baik jika bersikap jujur… Hehehe. (E36)

Exit mobile version