Site icon PinterPolitik.com

PPP, ‘Cacing Kepanasan’ KPK

PPP, ‘Cacing Kepanasan’ KPK

Muhammad Romahurmuziy. (Foto: Poskota)

“Ketakutan adalah penjara bernama kegagalan. Taklukan rasa takut karena sukses adalah hak pemberani.”


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]asca Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengumbar – ngumbar adanya 90 persen calon kepala daerah yang menyandang status tersangka, reaksi mulai bermunculan dari partai politik.

Weleeeeh weleeeeh, partai politik yang sudah beraksi ialah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang seolah seperti ‘cacing kepanasan’. Cieeee takut calon yang diusung gagal gara – gara KPK ya?

Ahhhh syudahlaahhh pasrah saja. KPK sudah jago kalau urusan jegal menjegal, apalagi menjegal para koruptor yang mau melanggengkan kekuasaan. Wadezzziiiggg.

Apakah sikap partai politik yang seperti cacing kepanasan itu dinilai tepat? Sebenarnya tidak. Karena partai politik itu seharusnya legowo dong, calonnya dijegal gara-gara korupsi. Bahkan seharusnya malu. Masa partai politik mau melindungi dan membela koruptor sih, heuuuhhh.

Tapi kenapa ya PPP malah seolah menyerang KPK? KPK hanya bikin gaduhlah, apalah. Wedeeewww, katanya partai politik punya semangat yang sama untuk kerja kolektif memberantas korupsi, hmmm.

Serius nih KPK hanya membuat gaduh ya? Tapi coba pikirkan deh, kira – kira kalau calon kepala daerah itu ga punya riwayat korupsi atau tidak terjerat kasus korupsi, KPK bakal menjegal ga? Ya enggalah. Masa iya KPK mencari – cari kesalahan.

Makanya partai politik itu harus memilih calon kepala daerah yang tepat. Semisal dilihat dari kemampuan dan latar belakangnya, jangan malah memilih calon yang bermasalah, ada – ada aja.

Kalaupun pernyataan Ketua KPK memang membuat gaduh di masyarakat, tentunya bukan KPK yang salah. Tapi partai politiklah yang harus bertanggungjawab. Nah loh gimana itu?

Ya iyalah, karena sumber kegaduhan ini berasal dari partai politik yang mengusung calon kepala daerah bermasalah. Bukan begitu? Ahhh syudahlah.

Terus apa yang jadi pertimbangan partai politik memberikan rekomendasi kepada calon kepala daerah yang bermasalah? Ga bisa dijawab kan? Yang penting bisa menang kan? Weleeeeeh weleeeh.

Tapi sekarang yang terjadi malah KPK yang disalahkan. Ahhh aneh amat ya. Logikanya jadi terbalik begini, hmmmm.

Intinya sih partai politik itu takut ada pihak yang menumbangkan calon yang diusungnya. Tapi dipikir dong, calon itu ditumbangkan gara – gara apa. Kalau akibat korupsi, wajiblah dibumihanguskan. Heuuuhhh! (Z19)

 

Exit mobile version