HomeTerkiniPositif, Pembangunan Tembok Meksiko

Positif, Pembangunan Tembok Meksiko

Kecil Besar

Trump sekali lagi membuktikan janjinya saat kampanye, yaitu akan membangun tembok di perbatasan antara Amerika Serikat (AS) dan Meksiko. Pembangunan dinding sepanjang 2.000 mil ini bertujuan untuk membendung arus pengungsi dari Amerika Latin dan mencegah terjadinya penyelundupan narkoba ke Amerika.


pinterpolitik.comRabu, 1 Februari 2017

WASHINGTON DC – Surat perintah presiden atau executive order pembangunan dinding Meksiko ini, ditandatangani Rabu (25/1) lalu. Menanggapi penolakan warganya, Trump beralasan kalau kebijakan ini ia ambil demi keamanan dalam negeri dan mengakhiri ketidakadilan yang selama ini terjadi.

Trump juga beralasan kalau pembangunan tembok yang menelan biaya US$ 8 Miliar ini akan ditanggung oleh Pemerintah Meksiko. Mengetahui hal itu, Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto langsung menampiknya dan menyatakan kalau Meksiko tidak akan membayar sepeserpun pada Amerika untuk biaya pembangunan dinding di Meksiko.

“Saya sudah katakan berulang kali, Meksiko tidak akan membayar dinding apapun,” ungkap Pena yang langsung membatalkan pertemuannya dengan Trump.

Penolakan Pena ini membuat Trump berang dan mengancam Meksiko untuk meninggalkan Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang mengikat Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada dalam perdagangan bebas.

Ancaman ini ternyata cukup jitu, karena sikap Pena mulai melunak agar mampu mempertahankan kemudahan bagi Meksiko untuk masuk ke pasar AS. Pena akhirnya bersedia diajak bicara mengenai masalah migrasi dan keamanan.

Melalui Menteri Luar Negeri Luis Videgaray,  Meksiko memberikan respon positif atas pembuatan tembok perbatasan. Terutama dengan usul alternatif dari Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus yang mengatakan, Minggu (29/1), bahwa pembiayaan pembangunan tembok itu masih bisa dibicarakan dan melemparkan kemungkinan penerapan pajak perbatasan serta langkah-langkah fiskal lainnya.

Baca juga :  Prabowo's Flashpoint?

“Semua bisa ditarik dari kartel Narkoba. Bisa juga dari warga yang masuk secara ilegal melalui penarikan denda atau dengan menerapkan keduanya,” kata Priebus kepada CBS. (Berbagai sumber/A15)

 

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kongres, Mengapa Megawati Diam Saja?

Dengarkan artikel ini. Audio ini dibuat dengan teknologi AI. Kongres ke-6 PDIP disinyalir kembali tertunda setelah sebelumnya direncanakan akan digelar Bulan April. Mungkinkah ada strategi...

Di Balik Kisah Jokowi dan Hercules?

Tamu istimewa Joko Widodo (Jokowi) itu bernama Rosario de Marshall atau yang biasa dikenal dengan Hercules. Saat menyambangi kediaman Jokowi di Solo, kiranya terdapat beberapa makna yang cukup menarik untuk dikuak dan mungkin saja menjadi variabel dinamika sosial, politik, dan pemerintahan.

Prabowo dan Strategi “Cari Musuh”

Presiden Prabowo bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4) kemarin. Mengapa Prabowo juga perlu "cari musuh"?

Hegemoni Dunia dan Misteri “Three Kingdoms” 

Di dalam studi politik internasional, perdebatan soal sistem seperti unipolarisme, bipolarisme, dan multipolarisme jadi topik yang memicu perbincangan tanpa akhir. Namun, jika melihat sejarah, sistem hegemoni seperti apa yang umumnya dibentuk manusia? 

The Game: PDIP Shakes the Cabinet?

Pertemuan Prabowo dan Megawati menyisakan tanda tanya dan sejuta spekulasi, utamanya terkait peluang partai banteng PDIP diajak bergabung ke koalisi pemerintah.

Saga Para Business-Statesman

Tak lagi seputar dikotomi berlatarbelakang sipil vs militer, pengusaha sukses yang “telah selesai dengan dirinya sendiri” lalu terjun ke politik dinilai lebih ideal untuk mengampu jabatan politis serta menjadi pejabat publik. Mengapa demikian?

Yassierli, PHK, dan Kegagalan Menteri Dosen

Gelombang PHK massal terjadi di banyak tempat. Namun, Menaker Yassierli tampak 'tak berkutik' meski punya segudang kajian sebagai dosen.

Titiek Puspa: ‘Pinnacle’ Nyanyian Soeharto?

Penyanyi legendaris, Titiek Puspa, yang meninggal dunia pada Kamis (10/3) kemarin kerap disebut "penyanyi Istana." Mengapa demikian?

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...