HomeTerkiniPOLISI SIAGAKAN 1.500 PERSONEL UNTUK PENGAMANAN MALAM TAHUN BARU DI ANCOL

POLISI SIAGAKAN 1.500 PERSONEL UNTUK PENGAMANAN MALAM TAHUN BARU DI ANCOL

Selain itu, pihak kepolisian akan mengantisipasi adanya informasi tentang bom. Menurutnya, sterilisasi dan razia akan terus dilakukan.


pinterpolitik.comJumat, 30 Desember 2016

JAKARTA – Polisi akan menurunkan 1.500 personel untuk mengamankan perayaan malam tahun baru di Ancol, Jakarta Utara. Ribuan personel itu akan disebar di sejumlah titik.

“Rencana yang kita turunkan 1.500 personel, tetapi kita bagi 4 titik masuk, 3 titik parkir, 31 titik sepanjang jalan, dan yang paling penting adalah pengalihan arus,” kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Jakarta Utara (Jakut) AKBP Calvin Simanjuntak dalam konferensi pers di restoran Oceanic Seabreez, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (27/12/2016).

Calvin menyebut pengalihan arus itu penting apabila ada kemacetan di Ancol. Menurut Calvin, rekayasa arus lalu lintas penting dilakukan.

“Kalau kita melihat stuck di Ancol ini, kita akan membuat kebijakan rekayasa lalu lintas. Apabila kita startnya mungkin pukul 21.00 WIB sudah panjang antrean, kita akan lakukan pengalihan arus supaya masyarakat yang di dalam Ancol ini nyamanlah,” ucapnya.

Selain itu, pihak kepolisian akan mengantisipasi adanya informasi tentang bom. Menurutnya, sterilisasi dan razia akan terus dilakukan.

“Memang beberapa hari ini ada informasi-informasi tersebut kaitan dengan pengamanan dengan malam tahun baru di Ancol. Kita tidak underestimate, isu-isu tetap akan kita antisipasi. Bagaimana cara antisipasinya? Kita akan perketat titik tadi. Kuncinya memang 4 titik masuk. Kemudian 3 pintu parkir dan 31 titik sepanjang jalan. Yang masuk kendaraan-kendaraan selain yang biasa kalau yang kayak truk, mobil boks itu kita arahkan ke sebelah timur,” ucapnya.

“Nanti kita akan lakukan sterilisasi di sana. Setiap kendaraan yang masuk kita akan razia, khusus yang truk dan mobil boks kita sudah kasih batasan waktu, pukul 15.00 WIB itu tidak boleh masuk lagi,” imbuh Calvin.

Selain itu, sejumlah kantong parkir tersedia dengan kapasitas 15 ribu mobil dan 30 ribu motor. Target pengunjung saat acara malam perayaan itu diprediksi sekitar 270 ribu orang.

Manajemen Ancol telah menyiapkan 208 unit kendaraan Wara-wiri dengan kapasitas 25 dan 54 orang serta kendaraan khusus penyandang disabilitas. Fasilitas lainnya adalah 3 pos P3K sebanyak 5 unit, pos pengamanan 6 unit, pos pemadam kebakaran 2 unit, toilet 34 unit, dan musala 15 unit.

Kegiatan pesta tahun baru di Ancol tersebut bertemakan ‘Gempita 2017-Warna Warni Nusantara’. Ada 6 titik konsentrasi massa yang menjadi perhatian, yaitu:

  1. Panggung Carnaval

– kapasitas 40 ribu orang

– buka dari pukul 21.00 WIB sampai pukul 01.30 WIB

  1. Pantai Lagoon

– kapasitas 30 ribu orang

– buka dari pukul 21.00 WIB sampai pukul 00.30 WIB

  1. Pasar Seni

– kapasitas 10 ribu orang

– buka dari pukul 19.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB

  1. Taman Lumba-lumba

– kapasitas 2 ribu orang

– buka dari pukul 19.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB

  1. Pantai Festival

– kapasitas 20 ribu orang

– buka dari pukul 19.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB

  1. Puteri Duyung Cottage

– kapasitas 350 orang

– buka dari pukul 19.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB

Selain melakukan kunjungan, Calvin juga memberikan semangat dan sarana pra sarana seperti trafic coo, rompi, senter, dan jas hujan kepada anggota yang bertugas untuk mengamankan perayaan tahun baru.

“Jadi itu maknanya, kita datang dan memberikan semangat dan batuan agar anggota memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya malam tahun baru bisa maksimal,” tukasnya. (dtkcom/S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

“Parcok” Kemunafikan PDIP, What’s Next?

Diskursus partai coklat atau “parcok" belakangan jadi narasi hipokrit yang dimainkan PDIP karena mereka justru dinilai sebagai pionir simbiosis sosial-politik dengan entitas yang dimaksud. Lalu, andai benar simbiosis itu eksis, bagaimana masa depannya di era Pemerintahan Prabowo Subianto dan interaksinya dengan aktor lain, termasuk PDIP dan Joko Widodo (Jokowi)?

Prabowo dan Prelude Gerindra Empire?

Partai Gerindra di bawah komando Prabowo Subianto seolah sukses menguasai Pulau Jawa setelah tiga “mahapatih” mereka, yakni Andra Soni, Dedi Mulyadi, serta Ahmad Luthfi hampir dapat dipastikan menaklukkan Pilkada 2024 sebagai gubernur. Hal ini bisa saja menjadi permulaan kekuasaan lebih luas di Jawadwipa. Mengapa demikian?

Kejatuhan Golkar di Era Bahlil?

Dengan kekalahan Ridwan Kamil dan Airin Rachmi Diany di Pilkada Serentak 2024. Mungkinkah Golkar akan semakin jatuh di bawah Bahlil Lahadalia?

Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 

Hasil tidak memuaskan yang diperoleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dalam versi quick count Pemilihan Gubernur Jakarta 2024 (Pilgub Jakarta 2024) menjadi pertanyaan besar. Mengapa calon yang didukung koalisi besar tidak tampil dominan? 

Prabowo dan Filosofi Magikarp ala Pokémon

Pemerintahan Prabowo Subianto siapkan sejumlah strategi untuk tingkatkan investasi dan SDM. Mungkinkah Prabowo siap untuk “lompat katak”?

Belah PDIP, Anies Tersandera Sendiri?

Endorse politik Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024 kepada kandidat PDIP, yakni Pramono Anung-Rano Karno justru dinilai bagai pedang bermata dua yang merugikan reputasinya sendiri dan PDIP di sisi lain. Mengapa demikian?

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

More Stories

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.