HomeTerkiniPLN Batalkan PLTU Jawa 1?

PLN Batalkan PLTU Jawa 1?

Seakan mengulur waktu, hingga kini penandatanganan kontrak tender tersebut tidak pernah diberikan.


pinterpolitik.comJumat, 6 Januari 2017.

JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dikabarkan akan membatalkan tender pembangunan  proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 1. Padahal sebelumnya PLN sudah menentukan pemenang proyek tender tersebut, dan konsorsium PT Pertamina bersama dua perusahaan asal Jepang: Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation dinyatakan sebagai pemenang dalam tender Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 1.

Seakan mengulur waktu, hingga kini penandatanganan kontrak tender tersebut tidak pernah diberikan. Bahkan PLN digadang – gadang akan memberikan tender tersebut bukan kepada Pertamina yang secara sah memenangkan tender, melainkan PLN akan menunjuk langsung ke anak perusahaannya untuk menggarap proyek tersebut.

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman mengatakan, jika informasi tersebut benar adanya maka harus ada penyelidikan oleh aparat hukum mengenai penyimpangan tender tersebut.

“Ini sudah tidak benar. Harga jual listrik yang ditawarkan konsorsium Pertamina sudah cukup murah dibandingkan dengan peserta tender lainnya. Maunya PLN sebenarnya apa? KPK atau Bareskrim Mabes Polri mesti usut hal itu jika benar tender dibatalkan,” ujar Yusri Usman ketika dimintai komentarnya, Jumat (6/1)

Molornya penandatanganan kontrak tender PLTU Jawa 1 ini juga membuat DPR bertanya-tanya dan perlu memanggil PLN untuk dimintai keterangan. Padahal, kontrak tersebut seharusnya sudah disepakati pada pertengahan Desember 2016 atau 45 hari setelah PLN mengumumkan pemenang tender.

“Tertundanya penandatanganan kontrak menjadi salah satu bukti ketidaksiapan PLN. Baru kontrak saja sudah molor, apalagi nanti tahap konstruksinya,” ujar Hari Purnomo, anggota Komisi VII DPR.

Direktur Center fo Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan, keterlambatan kontrak tersebut semakin membuktikan bahwa PLN memang memiliki banyak persoalan internal. Hal itu terjadi, karena memang banyak kepentingan di dalam internal PLN sendiri.

Baca juga :  Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 

“Mereka itu bukannya mengelola manajemen, pelayanan, dan bisnis dengan baik tetapi mereka  justru “bermain” sendiri-sendiri,” tegas Uchok.

Sekedar informasi. PLTU Jawa 1 akan dibangun dengan kapasitas 2 x 800 megawatt dengan nilai investasi mencapai USD 2 miliar atau sekitar RP 26 triliun.(A15)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...