“Lebih baik menjadi tidak setia daripada menjadi setia karena terpaksa.” ~Brigitte Bardot
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]eperti daun-daun yang gugur dari dahannya, satu per satu kader PKS mengundurkan diri meninggalkan partainya. Ini PKS mendadak jadi angker apa gimana? Kok pada kabur? Wkwkwk.
Kali ini, ada 80 kader PKS mengundurkan diri dari kepengurusan Kabupaten Banyumas. Ternyata alasannya karena meraka nggak mau menandatangani pakta integritas loyalitas terhadap partai.
Ya, ampyunn… masa cuma karena itu sih? Jadi hanya itu kesetiaan kader PKS? Masa membuktikan loyalitas aja nggak mau? Hayooo..
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid juga mengakui kalau pengunduran diri karena alasan tersebut bukanlah hal yang baru. Doi pun heran kenapa para kader nggak mau menandatangani pak integritas loyalitas tersebut, padahal dalam organisasi apapun, itu merupakan hal yang wajar menurutnya. Apalagi PKS partai kader.
Hmm, tapi kalau ternyata banyak yang nggak mau, aku malah penasaran sama isi dari pakta integritas tersebut. Emang gimana sih? Pasti ada yang membuat kader tidak nyaman deh.
Pakta, pakta apa yang bisa bikin kader kabur? Pakta integritas loyalitas PKS dong... Hehehe Share on XKetua Majelis Pertimbangan Daerah PKS Kabupaten Banyumas Machfulyono mengatakan kalau para pengurus dan kader PKS diminta menandatangani pakta tersebut di acara Educational Leaderhip Training PKS pada Oktober di Purwokerto. Dipaksa tanda tangan di atas materai bagi yang loyal. Padahal menurutnya hal tersebut sangat jarang terjadi dalam partai.
Machfulyono sendiri mengaku sudah menjadi kader PKS selama 19 tahun dan belum pernah menyatakan kesetiaan pada partai dalam bentuk tulisan. Biasanya hanya diikrarkan bersama-sama untuk memperkuat kesolidan. Terus anehnya, pakta integritas tersebut tidak dibarengi dengan surat resmi atau SK dari partai yang jelas. Menurutnya itu ilegal.
Meski banyak yang lari karena menolak pakta integritas tersebut, menurut Hidayat, PKS akan tetap menjalankan pakta integritas. Dan untuk kader yang menolak dan memilih keluar, Hidayat mengaku tetap menghormati keputusan itu. Kata dia, itu adalah konsekuensi.
Sementara itu menurut Pembina Kader DPD PKS Banyumas Arif Awaludin, mundurnya pengurus dan kader PKS karena merasa dipaksa untuk menandatangani pakta integritas tersebut tanpa ada instruksi yang jelas dan legal dari atasan. Arif menduga, jangan-jangan ada operasi yang terstruktur, sistematis, dan masif untuk mengobok-obok PKS. (E36)