“Kalau Soekarno bisa membubarkan Masyumi, Orde Baru bubarkan PKI, gerakan reformasi harus bubarkan PKS.” ~ Faizal Assegaf
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]artai Keadilan Sejahtera (PKS) masih nyaman berkutat dengan sembilan nama yang diusulkan kepada Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilpres 2019.
Namun, sepertinya Prabowo tak tertarik dengan apa yang menjadi usulan PKS. Tapi karena Prabowo tak ingin kehilangan PKS, sepertinya itu yang menjadi alasan mengapa Prabowo masih menggantungkan posisi calon Wakil Presidennya, weleeeh weleeeh.
Sayang sekali ya, di saat PKS memiliki kesempatan untuk menjadi cawapres, keadaan yang mungkin tak menghendaki, upsss. Takdirnya memang bukan PKS kali ya, uhuukk uhuukk.
Di sisi lain, PKS kini sedang sibuk menerima serangan konflik dari pihak luar yang ingin membubarkan PKS. Yang jelas, PKS tak mau mengamini apa yang dikehendaki, ya iyalah kalau menghendaki, pasti udah bubar PKS, weleeeh weleeeh.
Hadeuhh, urusan cawapres aja belum ada kepastian, masa PKS mau dibubarkan sih, ehmm.
Hal ini bermula saat aktivis mahasiswa 1998, Faizal Assegaf dengan nada tinggi meneriakkan inisiasinya mengenai pembubaran Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Faizal menginginkan PKS bubar karena diindikasikan merawat radikalisme dan mendukung terorisme. Wedeew. Kalau alasannya begitu sih wajar dan patut dipertimbangkan.
Emang apa yang menandakan PKS begitu? Semisal, masih ingatkah tentang puisi mantan Presiden PKS, Anis Matta tentang Osama bin Laden?
Wedeew, ngeri amat ya. Kata Faizal, PKS seolah mendukung gerakan terorisme, entahlah. Tapi kok, Faizal baru teriak-teriaknya sekarang ya?
Kalau sedari awal tanda-tandanya sudah begitu terasa, mengapa berani lantangnya baru sekarang? Coba kalau sedari dulu kan bisa dicegah secara dini, weleeh weleeh. Kalau sudah telat begini apa yang bisa dilakukan? Kudeta? Bubarkan?
Apakah kudeta politik terhadap PKS adalah langkah yang tepat? Tak semudah membalikkan telapak tangan tentunya. Ibaratnya seruan ini akan jadi lebih sulit, karena berarti menyingkirkan PKS dalam kontestasi politik yang tengah diincar mereka, wedeew.
Kalau gerakan Faizal ini dinilai sebagai salah satu upaya membuat PKS hancur menjelang Pilpres 2019, gimana? Makanya kalau kata Ahmad Dahlan, kebenaran tidaklah ditentukan oleh berapa banyak orang yang mempercayainya.
Kalau Faizal Assegaf bisa dan berani mengungkap kebenarannya melalui jalur hukum, apakah PKS akan membuka diri untuk mengklarifikasi? Weleeh weeeleeeh. (Z19)