“Segala yang berdosa itu menyelit dalam samar, berselindung di sebalik kelam, tersembunyi dalam pekat hitam.” ~ Rosli K. Matari
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]eddy Mizwar, aktor flamboyan sekaligus petahana yang akan bertarung di Pilgub Jawa Barat menjadi ‘korban’ politik yang rajin menerima derita sakit hati.
Dimulai dari berbalik arahnya dukungan Partai Gerindra kepadanya tanpa ada alasan yang jelas, sangat berbeda dengan Pilgub sebelumnya. Weleeeh weleeeeh arah angin mungkin sedang tak bersahabat.
Hmm, derita pembuka sudah dirasakan oleh Kang Demiz. Tabah sampai akhir ya Kang.
Walau sempat menikmati derita, Kang Demiz juga pernah merasakan angin segar dengan adanya dukungan PAN dan PKS dengan sebutan koalisi zaman now yang mengusungnya jadi Calon Gubernur.
Namun apalah daya angin segar itu sangatlah fana. Weleeeeh weleeeeeh
Tapi nih ya, coba pikir – pikir deh, kalau dalam seni peran saja Kang Demiz adalah marbot yang setia untuk mengabdikan dirinya, apalagi dalam dunia nyata?
Sang petahana yang kini menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat ini tak perlu diragukan lagi kesetiaannya.
Tapi kalau masih ada yang mempertanyakan kesetiaan ‘marbot’ alias Kang Demiz, gimana? Entahlah, mungkin harus nonton filmnya lagi weleeeeh weleeeh
Dari dua derita yang dialaminya, Kang Demiz memetik hikmah bahwa kesetiaan itu tak cukup diberikan oleh satu pihak, namun merupakan dari kedua pihak. Hmmm, jangan baper gitu dong ah wkwk.
Dilihat dari bubarnya koalisi zaman now, apakah menjadi penutup derita sakit hati yang dialami Kang Demiz? Hmmm, sepertinya tidak. Lah apa lagi sih? Siapa lagi yang mau serang?
Kang Demiz merasa dirinya tak memiliki dosa kepada pihak manapun. Jadi apa alasan pihak tertentu masih saja belum puas menyerang Kang Demiz, seorang yang tak berdosa ini? Weleeeeh weleeeeh
Hmmm, ternyata masih dari ‘orang lama’. Pihak yang melakukan agresi lanjutan itu ialah PKS.
Ditandai unggahan Hidayat Nur Wahid di media sosial yang mempersoalkan pakta integritas antara Kang Demiz dengan Partai Demokrat yang berisi dukungan untuk Pilpres 2019.
Hmmm, PKS tak kenal lelah ya ‘menyakiti dan menyerang’ Kang Demiz. Weleeeeh weleeeeh. (Z19)