Upaya pelengseran Fahri Hamzah dari kursi wakil ketua DPR masih terus diupayakan PKS, bahkan hingga melobi Ketua Umum Partai Golkar segala. Tapi Fahrinya kok tetap santai ya?
PinterPolitik.com
“Ya namanya juga usaha. Jadi usaha yang mau ditempuh kan yang saya denger terakhir, nggak apa-apa PKS nggak dapat kursi yang penting saya diganti.” ~ Fahri Hamzah
[dropcap]P[/dropcap]erseteruan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Fahri Hamzah yang secara legalitas hukum masih kadernya, sepertinya masih akan panjang. Segala daya upaya sudah dikerahkan PKS untuk mendongkel keberadaan Fahri dari kursi nyamannya sebagai Wakil Ketua DPR. Herannya, kok sepertinya susah amat ya?
Bila memang secara legalitas dari Mahkamah Agung (MA), Fahri masih menjadi kader PKS, kenapa partai ini tidak mengeluarkan surat pergantian antar waktu (PAW) aja sih pada Ketua DPR? Atau karena PKS gengsi mengeluarkan surat dengan kop resmi, soalnya mereka udah enggak mau mengakui Fahri sebagai kader?
Akibatnya kan kena muka sendiri, Fahri enggak akan bisa digemingkan kalau PKS masih aja menjaga gengsinya. Sementara, Fahri juga tentu enggak mau lah secara sukarela turun dari kursi empuknya, tanpa ada surat resmi dari PKS. Ada surat resmi aja, belum tentu kok Fahri mau rela turun dari kursi nyamannya.
Akankah bung Fahri Hamzah mendirikan PKS Perjuangan? pic.twitter.com/l1xXmGB8xZ
— Iman Sjafei (@imanlagi) 3 Januari 2018
Siapa yang mau dengan sukarela turun, kalau selama ini ia mendapatkan banyak keuntungan dari statusnya tersebut? Selain namanya akan terus masuk di pemberitaan, cuitannya pun akan terus didengar karena jabatannya tersebut. Belum lagi layar datar jumbo di ruang kantornya yang dibangga-banggakan buat twitter-an itu. Mana rela?
Kalau pun pada akhirnya PKS mengeluarkan surat PAW resmi, bisa jadi malah hanya jadi bulan-bulanan cuitan Fahri saja. Emang enak? Selama kasasi mereka masih belum ditanggapi, setelah ditolak dua kali oleh MA, ya mau enggak mau, PKS harus legowo menerima fakta kalau Fahri tetaplah jadi kadernya.
Bahkan kalaupun Presiden PKS, Sohibul Iman, melobi Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan senior Golkar Ginanjar Kartasasmita. PKS tetap harus mengikuti jalur yang telah ditetapkan bukan? Enggak mungkin dong, ketua DPR dari Golkar yang akan terpilih nantinya, tiba-tiba mencopot Fahri dari kedudukannya? Memangnya bisa begitu?
Selamat berjuang ya PKS, semoga tetap sabar dalam menghadapi Fahri. (R24)