“Keadilan, kebenaran, kebebasan, itulah pangkal dari kebahagiaan.” ~Plato
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]olid selalu menjadi istilah kebanggaan para elite PKS untuk menggambarkan betapa struktur di tubuh partainya sangat harmonis. Tapi kenapa banyak kader yang mendadak keluar partai?
Kalau diamati saat ini, PKS bagaikan sebuah rumah minim oksigen bagi para kadernya, pengap, hingga mereka-mereka yang tak mampu berebut udara memilih untuk keluar dan pergi bebas, dengan kegaduhan yang luar biasa membingungkan. Gimana sih, katanya kompak?
Presiden PKS Sohibul Iman pun juga bingung, kenapa bisa para pengurus dan kader bergejolak di daerah? Ah, tapi masa nggak tahu sih? Perasaan mereka sudah sangat berisik, segala alasan bubarnya para kader tersebar di segala lini media massa. Apa jangan-jangan Pak Sohibul tutup mata, hati dan telinga? Hihihi…
Kalau dipikir-pikir, posisi PKS dalam dunia politik Indonesia tuh memang penuh dengan drama tragis. Terutama drama di antara para kadernya. Kan manusia sepertiku jadi bingung ya, kok bisa yang katanya partai kader tapi kadernya kabur-kaburan? Presidennya aja sampai berseteru dengan kadernya, dituntut pula. Ckckckck.
Meliat “anak ayam”-nya kabur, konon Sohibul nggak pernah mau ambil pusing gaes. Biar saja para pengurus dan kader itu keluar partai. Baginya, berpartai adalah soal minat dan kesungguhan masing-masing kader.
Kok bisa kader PKS lari-larian? Share on XJadi kalau memang mau bergabung dengan PKS ya diterima, tapi kalau sudah merasa nggak bahagia, dan ingin mencari rumah baru ya monggo. Begitu prinsipnya. Woles banget kan gaes? Tapi kenapa kalau pemikirannya sesederhana itu, para kader dipaksa menandatangani pakta integritas loyalitas? Kenapa hayooo? Katanya terserah, tapi kok posesif ya? Ehhh…
Meski banyak kader yang keluar partai, Sohibul menegaskan jumlah pengurus dan kader yang bergejolak di daerah tidak signifikan. Jadi, nggak akan mempengaruhi kesolidan partai, termasuk dalam upaya memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno sebagai presiden dan wakil presiden RI 2019 mendatang.
Menurutnya, kalau ada yang tidak sejalan sih silahkan saja angkat kaki, asal jangan gaduh.
Hmm, mereka itu bukannya mau buat kegaduhan loh Pak. Cuma mau curhat aja, kalau rumah lamanya ternyata nganu. Hehehe. (E36)