“Lebih baik ribut lalu semua selesai, daripada diam menyimpan masalah.” ~Irene Dyah
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]roses pencarian wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno kapan berakhir ya? Baru kemarin lega dengan kata sepakat antara Gerindra dan PKS untuk mengusung cawagub DKI dari PKS, kirain selanjutnya akan berjalan lancar, ehh datang lagi drama-drama baru.
Kan kemarin itu kita sudah dikenalkan dua kandidat wagub dari PKS yang akan diajukan ke DPRD DKI, Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Terus, tiba-tiba Gerindra minta nambah dua calon lagi untuk mengikuti tes kelayakan dan kepatutan.
Hadeehh, wong kemarin aja PKS sudah tegas menolak adanya uji kelayakan, malah minta nambah calon. Kapan kelarnya? Yang satu banyak mau, yang satunya nggak mau repot. Apakah ini jadi strategi Gerindra agar supaya….? Wkwkwk.
Lebih seru mana, Sinetro Cinta Fitri atau Drama Seteru PKS Gerindra? Hehehe Share on XKetua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurrahmah menegaskan kalau calon lebih dari dua itu bukan persyaratan, sehingga PKS menolak hal tersebut.
Pengajuan dua nama tambahan menurut Suhaimi tidak penting karena dari internal PKS sendiri sudah menyeleksi dua kandidat cawagub. Di samping itu, Suhaimi justru khawatir dinamika Wagub DKI bisa mempengaruhi Pilpres 2019.
Wahh, kayaknya sih iya banget. Abis gimana dong, untuk urusan wagub DKI aja dramanya minta ampun. Udah kayak sinetron Cinta Fitri, panjang banget. Apalagi kalau nanti menang Pilpres. Masalah negara itu lebih besar loh dan njelimet dong. Nggak kebayang deh kalau terus-terusan nggak kompak.
Lagi pula, DKI itu adalah target besar koalisi. Daripada sibuk berdebat ini itu, mending segera dirampungkan dan kemudian fokus Pemilu 2019.
Hmm, tapi kayaknya Gerindra ini seperti rela nggak rela gitu deh ngasih kursi wagub DKI Jakarta ke PKS. Udah digertak PKS juga tetap ada-ada aja. Nanti kalau PKS ngambek gimana? Apa nggak mengganggu koalisi partai? Mesin partai, mesin partai gimana? Eaaa…
Atau jangan-jangan sebenernya Gerindra udah pesimis menang nih? Makannya masih ngarep-ngarep gimana gitu. Edededeh, cuma nebak. Siapa tahu benar. Hehehe.
Yah, aku sebagai warga sih berharap masalah ini cepat selesai. Seperti yang Pak Suhaimi bilang, keberadaan wagub itu harus diperhitungkan. Ibarat suami-istri, yang kalau salah satunya nggak ada, meski kehidupan tetap berjalan, tapi terjadi sesuatu yang pincang. Nggak ideal. (E36)