“Jatuh dan kalah bukan akhir dari segalanya, kamu hanya cukup berdiri dan kembali percaya diri. Jangan lupa bisikkanlah dengan perlahan ke dalam jiwamu: ‘Ssssst… aku bukan pecundang!’”
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]onflik internal yang berkepanjangan di internal PKS diperkirakan akan mengakibatkan banyak suara kader yang kemungkinan pindah pada Pemilu 2019.
Mungkin benar apa yang dikatakan Fahri Hamzah, Sohibul Iman tidak mampu dan tidak layak memimpin partai yang katanya adil dan sejahtera itu.
Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan PKS berpeluang akan dibanjiri suara abstain. Artinya banyak konstituen dan kader yang tidak akan memilih pasangan capres-cawapres yang diusung PKS atau yang diusung di luar PKS.
Nah Ray juga bilang, konflik yang terjadi dengan banyaknya caleg PKS yang mengundurkan diri, membuat daya tawar PKS makin berkurang di koalisi Prabowo Subianto. Sebetulnya, jika daya tawar PKS kuat, maka sejak awal Prabowo tidak masalah memilih kader PKS sebagai cawapres.
Terbukti sekarang ada kecenderungan Prabowo mencari cawapres di luar PKS. Jadi untuk sekarang daya tawar PKS sudah tidak dilihat orang, terutama kelompok koalisinya.
Akibatnya, ancaman PKS keluar dari koalisi karena tidak dapat memajukan kadernya seakan tidak memiliki daya yang kuat. Salah satu alasan PKS dapat mengancam koalisi adalah persyaratan presidential threshold, bukan karena kuatnya basis politik PKS.
Selain karena kecenderungan PKS yang mengunci diri dengan tidak mau berkoalisi dengan Jokowi, ditambah lagi adanya pernyataan resmi PKB yang sudah mendukung Jokowi, membuat peluang terbentuknya koalisi poros ketiga makin kecil.
Bergabungnya PKB ke Jokowi menjadi keuntungan bagi Prabowo dalam memilih cawapresnya. Dia tidak harus memilih PKS. Jadi ada peluang ke PAN dan Demokrat.
Walaupun PKS tidak dilibatkan untuk mengisi posisi cawapres, suaranya pun kemungkinan besar juga tidak akan memilih ke koalisi Jokowi.
Gimana menurut kalian? Apakah kekalahan Gerindra di Pilpres 2019 – yang mungkin akan terjadi loh ya hehe – menjadi akhir juga untuk PKS?
Atau sebaliknya dengan kekalahan Prabowo, kader PKS semakin bersemangat membangun partainya? #bukanbangunindonesia hehehe. Atau jangan-jangan, PKS akan bubar gengs. Wah, bakal nggak seru lagi nih kalau nggak ada om Fahri Hamzah di DPR. (G35)