Site icon PinterPolitik.com

PKB Telan Ludah Sendiri

PKB Telan Ludah Sendiri

Joko Widodo dan Maman Imanulhaq (Foto: Zone.co.id)

“Prestasi tertinggi seseorang, medali emasnya, adalah jiwa besarnya.” ~Andrea Hirata


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]khirnya yang berlaga di Pilpres 2019 adalah pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Keduanya juga sudah hampir rampung membangun timses. Hampir siap tempurlah.

Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Maman Imanulhaq memberi imbauan kepada pendukung agar tidak berkampanye dengan cara negatif, tidak menyebar kebencian, jangan main di dua kaki, serta banyakin ngomongin fakta dan hasil kerja Presiden Jokowi.

Maman juga berpesan agar para relawan turun ke daerah-daerah dan menjaga TPS di tempat tinggal masing-masing saat pemungutan suara Pilpres 2019. Pokoknya, semangat nggak boleh kendor. Jokowi dua periode harga mati.

Yoehh, mantap kan wejangannya? Kalau kampanyenya bener kan, masyarakat nggak harus terpecah belah. Walaupun berbeda sikap politik, akan tetap saling menyayangi. Uwuwuwuw…

Tak lupa, politisi dari PKB ini juga meminta para relawan Jokowi-Ma’ruf untuk tidak menjelek-jelekkan pihak lawan. Daripada begitu, mending sosialisasikan saja segala prestasi Jokowi.

Kalau mau kampanye dengan damai, bolehlah ngerayu rakyat tapi nggak pake hoax. Main bersih aja gitu ya... Share on X

Ia pun menjabarkan persamaan Jokowi dengan Prabowo. Kira-kira apa hayoooo? Jawabannya mengejutkan gaes. Menurutnya, sulit mencari kelemahan Jokowi, sama halnya sulit mencari prestasi Prabowo.

Ettt tunggu dulu. Ini begimane? Katanya nggak boleh ngejelek-jelekin kubu lawan? Tapi kok, malah berupaya?

Kampanye menjadi ajang untuk menaikkan citra tokoh tertentu yang sedang memperebutkan kekuasaan. Tapi bukan berarti harus nyinyir menjelekkan lawan politiknya. Nyinyiran kayak gini nih yang bisa bikin rakyat berantem. Duh…duh…duh…

Tahu nggak istilah menjilat air ludah sendiri? Iya, itu kiasan untuk orang-orang yang suka makan omongan sendiri. Dia yang melarang, dia yang melakukan. Lucu kan? Nah, sama deh sama Bapak politisi satu ini.

Susah memang memegang omongan para politisi, sama sulitnya mencari seorang negarawan. Ckckckck.

Sebagai petahana, Jokowi punya kelebihan dibandingkan Prabowo yang sudah berkali-kali gagal di pilpres. Hasil kerja Jokowi bisa menjadi bahan jualan yang laris manis. Tapi ingat juga, ada kubu lawan yang siap menjabarkan segala janji manis mereka.

Oleh karena itu, mendingan kubu petahana terbangnya jangan ketinggian yah, takut jatuhnya sakit. Hehehe. (E36)

Exit mobile version