HomeCelotehPilih Jokowi Dapat “Bonus” Prabowo?

Pilih Jokowi Dapat “Bonus” Prabowo?

“Rakyat lugu kena getahnya, buah mangga entah ke mana. Tinggal biji tinggal kulitnya, tinggal mimpi ambil hikmahnya,” – Iwan Fals, Asik Gak Asik


Pinterpolitik.com

Ternyata, masih ada ya orang yang masih saling sindir pake istilah cebong-kampret di media sosial. Wah, pencoblosannya cuma satu hari, cinta buta ke Pak Jokowi dan Pak Prabowonya masih berlanjut sampai bertahun-tahun. Gak pada capek apa ya?

Sepertinya, masing-masing kubu ini sama-sama cinta buta pada junjungannya karena gak mau kubu lawannya yang menang. Para pendukung Prabowo misalnya mati-matian mendukung karena gak rela Pak Jokowi menang. Sementara itu, penggila Jokowi jadi militan membela karena gak ingin Pak Prabowo yang menang.

Pas masa-masa kampanye bahkan beredar kampanye soal the lesser of the evil, terutama di kalangan pendukung Pak Jokowi. Banyak menggebu-gebu mengampanyekan Pak Jokowi untuk menghindarkan diri dari terpilihnya Pak Prabowo, terutama dikaitkan dengan catatan HAM dan kelompok-kelompok konservatif di lingkarannya.

Nah, kalau melihat kondisi sekarang, baik penganut paham cebong-kampret atau the lesser of two evil kayaknya sama-sama harus melihat lagi deh tindakan mereka selama beberapa waktu ke belakang. Pasalnya, dua junjungan yang mereka bela mati-matian ini sekarang ternyata justru tampak mesra.

Coba lihat, beberapa waktu lalu Pak Prabowo bertemu dengan Pak Jokowi di kawasan Istana. Tak hanya sekadar bertemu, dua-duanya bahkan sempat berswafoto ria bersama para pewarta.

Kalau masih belum cukup, belakangan ini beredar kabar kalau partai yang dipimipin Pak Prabowo yaitu Gerindra bakal masuk ke kabinet Pak Jokowi.  Lebih jauh, rumor lainnya mengabarkan kalau Pak Prabowo sendiri akan masuk sebagai Menhan! Wah, gimana nih para penganut paham cebong-kampret dan lesser of two evil?

Gimana nih, dulu milih Pak Jokowi buat menghindari Prabowo, eh sekarang dua-duanya selfie bareng. Share on X
Baca juga :  Megawati Tumbangkan Pengaruh Jokowi-Anies

Di satu sisi, bagi masyarakat yang mengharapkan perdamaian dan rekonsiliasi setelah Pilpres 2019, gambaran Pak Jokowi dan Pak Prabowo yang berfoto bersama mungkin bikin adem. Hubungan mereka tuh diharapkan bisa meredam gejolak politik yang disinyalir menimbulkan polarisasi di masyarakat.

Di sisi yang lain, bagi para pendukung yang memilih satu kandidat untuk mencegah kemenangan kandidat lain, ini tuh jadi semacam kejutan buat mereka, wabilkhusus pemilih Pak Jokowi dari golongan the lesser of two evils.

Gimana enggak, Pak Prabowo yang mati-matian mereka hindari sekarang berpotensi akan berada satu perahu dengan sosok yang mati-matian mereka dukung. Ibarat kata nih ya, mereka itu memilih Pak Jokowi, eh ternyata dapat bonus Pak Prabowo.

Lagian, para pendukung di kubu juga sih yang kadang-kadang suka terlalu naif dan ambisius dalam memilih. Udah tahu kalau di politik itu lawan bisa jadi kawan dalam waktu singkat, masih juga fanatik dan merendahkan kubu lawannya. Sekarang kalau udah begini, gimana coba rasanya?

Ya, sebenarnya gapapa juga sih kalau pilih Pak Jokowi bonus Pak Prabowo ini dimaksudkan untuk memberikan contoh kepada rakyat agar mau berekonsiliasi. Malah bisa dibilang bagus, agar gak ada lagi cebong-kampret dan jadi masyarakat Indonesia yang bersatu.

Yang jadi masalah adalah, kalau ternyata ada deal-deal tertentu terutama terkait kursi atau kebijakan seperti amendemen UUD 1945. Wah, kalau ini yang terjadi sih sial betul para pendukung kedua kubu yang fanatik, udah capek-capek emosi mendukung, eh ternyata malah ada deal.

Semoga relasi Pak Jokowi dan Prabowo beneran murni ya buat bangsa, bukan untuk yang lain-lain. (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Membaca Siapa “Musuh” Jokowi

Dari radikalisme hingga anarko sindikalisme, terlihat bahwa ada banyak paham yang dianggap masyarakat sebagai ancaman bagi pemerintah. Bagi sejumlah pihak, label itu bisa saja...

Untuk Apa Civil Society Watch?

Ade Armando dan kawan-kawan mengumumkan berdirinya kelompok bertajuk Civil Society Watch. Munculnya kelompok ini jadi bahan pembicaraan netizen karena berpotensi jadi ancaman demokrasi. Pinterpolitik Masyarakat sipil...

Tanda Tanya Sikap Gerindra Soal Perkosaan

Kasus perkosaan yang melibatkan anak anggota DPRD Bekasi asal Gerindra membuat geram masyarakat. Gerindra, yang namanya belakangan diseret netizen seharusnya bisa bersikap lebih baik...